HAMPSHIRE (Arrahmah.com) – Empat orang, termasuk pilot, tewas ketika sebuah pesawat ringan mengalami kecelakaan dan jatuh di Bandara Blackbushe, Hampshire. Laporan media menunjukkan bahwa pesawat itu terdaftar untuk perusahaan Saudi yang dimiliki oleh keluarga Bin Ladin, sebagaimana dilansir oleh RT, Sabtu (1/7/2015).
Tidak ada korban selamat dalam kecelakaan itu, saat pilot dan tiga penumpang tewas dalam insiden tersebut, Inspektur Olga Venner dari Hampshire Constabulary mengatakan kepada wartawan di lokasi kejadian. Dia menegaskan bahwa tidak ada satu orangpun yang berada di darat terluka. Penyelidikan atas kecelakaan itu telah diluncurkan.
Sementara itu, laporan yang diterbitkan oleh media Inggris, termasuk Daily Mail dan Mirror, menduga bahwa jet tersebut dimiliki oleh perusahan penerbangan Salem Aviation yang berbasis di Jeddah, sebuah perusahaan dengan nama kakak sepupu Syaikh Usama bin Ladin, yang merupakan seorang pilot amatir dan meninggal dalam kecelakaan pesawat.
Bandara Blackbushe mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan di ujung landasan ketika mendarat.
Surat kabar milik Saudi, Al-Hayat, mengutip pernyataan Otoritas Jenderal Perhubungan Udara Saudi (GACA), mengatakan di situsnya bahwa pesawat Embraer Phenom 300 dengan tiga penumpang dan pilot jatuh saat lepas landas dari bandara Blackbushe.
Pernyataan itu tidak mengidentifikasi korban, namun beberapa media Arab mengindikasikan bahwa mereka adalah kerabat Syaikh Usama bin Ladin
Duta Besar Arab Saudi untuk Inggris, Pangeran Muhammad bin Nawaf Al Saud, menyampaikan belasungkawa di akun resmi Twitter Kedutaan untuk keluarga bin Ladin, klan terkemuka di Arab Saudi, dengan jaringan bisnis yang luas.
“Yang Mulia Pangeran Muhammad bin Nawaf bin Abdul Aziz, Duta Besar Penjaga Dua Masjid Suci untuk Inggris, menyampaikan belasungkawa kepada anak-anak almarhum Muhammad bin Ladin dan kerabat mereka atas insiden kecelakaan pesawat yang membawa anggota keluarga di bandara Balckbushe,” ungkapnya lewat Twitter.
Kedutaan Saudi mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Inggris untuk menyelidiki insiden tersebut dan untuk memastikan percepatan penyerahan jenazah untuk pemakaman dan penguburan di kerajaan.
(ameera/arrahmah.com)