JAWZJAN (Arrahmah.com) – Taliban merebut ibu kota provinsi kedua yang menjadi basis pendukung seorang panglima perang pemerintah Afghanistan yang terkenal pada Sabtu (7/8/2021).
Dua ibu kota provinsi kini telah dikuasai Taliban hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Wakil gubernur kota Sheberghan di Jawzjan mengatakan pasukan dan pejabat pemerintah telah mundur ke bandara di pinggiran kota Afghanistan utara, di mana mereka bersiap membela diri.
“Sayangnya kota ini telah jatuh sepenuhnya,” ungkap Wakil Gubernur Jawzjan Qader Malia kepada AFP (7/8).
Kota ini adalah rumah bagi panglima perang terkenal Abdul Rashid Dostum, yang baru kembali ke Afghanistan pekan ini dari perawatan medis di Turki. Dia diyakini berada di Kabul.
Taliban telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.
“Pada Jumat, kota Zaranj di Nimroz jatuh ke tangan Taliban tanpa perlawanan,” ungkap wakil gubernurnya. Zaranj menjadi ibu kota provinsi pertama yang direbut Taliban.
“Ada lebih banyak perlawanan di Sheberghan,” papar beberapa sumber kepada AFP, tetapi seorang pembantu Dostum mengkonfirmasi kota itu telah direbut.
Dostum telah mengawasi salah satu milisi terbesar di utara, yang menciptakan reputasi menakutkan dalam perjuangannya melawan Taliban pada 1990-an.
Dia dan pasukannya dituduh membantai ribuan tahanan perang Taliban.
Kekalahan atau mundurnya para pejuang yang setia pada Dostum akan merusak harapan pemerintah Kabul baru-baru ini bahwa kelompok-kelompok milisi dapat membantu memperkuat militer negara yang kewalahan melawan Taliban.
Wakil Gubernur Nimroz, Roh Gul Khairzad, mengatakan Zaranj telah jatuh “tanpa perlawanan.”
Unggahan media sosial menunjukkan Taliban disambut beberapa penduduk kota gurun.
Mereka menunjukkan Humvee militer yang direbut, mobil SUV mewah, dan truk pickup yang melaju kencang di jalan-jalan, mengibarkan bendera putih Taliban ketika penduduk setempat yang kebanyakan pemuda menyemangati Taliban.
“Salah satu hal pertama yang dilakukan Taliban saat memasuki Zaranj adalah membuka gerbang penjara lokal,” ujar para pejabat, membebaskan tahanan Taliban bersama dengan para penjahat biasa. (hanoum/arrahmah.com)