TURKI (Arrahmah.com) – Ratusan orang telah melarikan diri dari Suriah ke Turki ketika gabungan faksi pejuang FSA dan pasukan Kurdi terlibat dalam pertempuran melawan kelompok “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.
Sebelumnya, kelompok “daulah” pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu mengklaim telah memegang kendali kota perbatasan Suriah Tel Abyad yang berada di provinsi Raqqah.
Aktivis di perbatasan Turki mengatakan bahwa pihak berwenang Turki mengizinkan para pengungsi Suriah di provinsi Raqqah untuk menyeberang ke Turki pada Rabu (10/6/2015), setelah ratusan rombongan lain menyeberang ke Turki pada Kamis (4/6) lalu, lansir Muqawamah Media.
Sejak pekan lalu, ribuan warga sipil dari utara pedesaan Raqqah telah meninggalkan rumah mereka dan berkumpul di perbatasan Turki karena bentrokan yang sedang berlangsung di daerah tersebut.
Para aktivis mengatakan, sebagian besar pengungsi tidur di rumah-rumah kosong atau bangunan-bangunan publik di kota perbatasan Turki Akcakale di Provinsi Sanliurfa karena kamp pengungsi Suriah di Turki sudah tidak dapat menampung lebih banyak pengungsi lagi.
Seorang pejabat Turki mengatakan 2.000 pengungsi telah selesai didaftar pada hari Rabu, setelah sebelumnya lebih dari 6.800 pengungsi tiba di daerah tersebut pada pekan lalu, menurut kantor berita Reuters.
Dia mengatakan mereka melarikan diri untuk menghindari gerak laju pasukan Kurdi YPG setelah ISIS gagal menjaga stabilitas dan keamanan provinsi Raqqah.
Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus, mengunjungi perbatasan Akcakale di Turki selatan, Rabu (10/6), yang merupakan konsentrasi utama para pengungsi. Ia mengatakan bahwa akses masuk ke Turki akan dibatasi pada kasus kemanusiaan saja.
“Turki tidak akan menerima masukan ke wilayahnya dari Suriah kecuali dalam kasus tragedi kemanusiaan,” katanya, seperti dikutip media lokal.
Pada saat yang sama oposisi Suriah anti Assad sangat berharap jika Turki mau membuka kembali perbatasannya, yang ditutup sejak ISIS mengklaim wilayah Raqqah.
Gagal Merebut Hasakah, ISIS Terancam Kehilangan Raqqah
Pada pekan lalu, ISIS melancarkan serangan untuk merebut kota Hasakah yang sebelumnya jatuh ke tangan rezim diktator Assad dan sebagiannya dikuasai oleh YPG Kurdi. Namun, tidak seperti sebelumnya, upaya ISIS untuk merebut kembali Hasakah mengalami kegagalan.
Kini, mereka justru harus pontang-panting untuk mengevakuasi aset-aset mereka di wilayah Raqqah yang dulu mereka klaim sebagai ibukota ISIS.
Hari ini, ribuan penduduk Raqqah, yakni kaum Muslimin dan Muslimah etnis Arab, baik yang tertipu oleh janji-janji palsu ISIS, maupun yang terpaksa hidup di bawah kekuasaan ISIS demi menghindari praktik penyembelihan manusia, terpaksa harus kembali menjadi pengungsi yang terusir dari wilayah yang pada tahun 2013 lalu sebenarnya telah dibebaskan oleh koalisi Mujahidin Suriah.
(aliakram/arrahmah.com)