Hari ini, 5 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 11 September 2001 terjadi sebuah peristiwa dahsyat yang merubah peta politik dunia hingga menjadi dua kelompok saja, yakni AS dan Islam. Sebuah operasi syahid yang menakjubkan telah dilakukan oleh 19 orang (mudah-mudahan diberkahi Allah swt.) pemuda gagah berani yang tidak pernah diperhitungkan dan tidak pernah diperkirakan orang sebelumnya.
Peristiwa 11 September telah mengacaukan apa yang sedang dinikmati dan direncanakan AS, konspirasi dan persekongkolan yang indah yang telah mempengaruhi masyarakat dunia, terutama kaum muslimin. Peristiwa 11 September membuat AS mengalami ‘reses’ banyak hal di seluruh dunia. Di sisi lain, peristiwa dahsyat tersebut telah berhasil menyatukan pejuang perang Salib, yaitu Yahudi, Kristen, Musyrikin, Atheis dan Sekuleris. Semua mereka kemudian menyatakan sebuah Perang Baru melawan Islam dan kaum muslimin di bawah pimpinan AS, di bawah dalih perang melawan terorisme yang pada hakikatnya adalah sebagai sebuah perang malawan mujahidin dengan tujuan membujuk orang yang tersisa dari kalangan kaum muslimin, untuk mendukung mereka.
Serangan 11 September yang menyakitkan mendorong AS menghidupkan kembali aliansi mereka dengan seluruh negara di seluruh dunia dan mendirikan aliansi baru sampai ke negara-negara yang tidak terkenal yang tidak memiliki substansi untuk bergabung dengan aliansi global ini. Ini meliputi NATO, Rusia, India, Jepang, Korea Selatan, dan Israel di tengah-tengah mereka. Hal ini mendorong AS untuk memiliki wilayah aliansi baru dengan negara-negara komunis seperti Cina dan memainkan peran baru dalam rayuan terhadap kaum muslimin di Timur dan Barat. Mereka berharap memenangkan hati kaum muslimin sehingga kaum muslimin tidak lagi bersimpati terhadap mujahidin dan mereka meninggalkan perang Salib global untuk menggetarkan kaum muslimin dengan hukum-hukum baru dan menangkap serta memenjarakan mereka. Sehingga mereka dapat merampas properti dan kekayaan kaum muslimin serta mendistorsikan Islam dan hukum Islam serta mengurangi perlawanan terhadap kebijakan AS disegala bidang, baik kebudayaan, militer, maupun politik.
Peristiwa 11 September telah membuat dunia terdiri dari dua kelompok manusia yang berlawanan, Muslim dan non muslim. Satu kelompok manusia mengatakan la ilaha illalah sebuah persaksian bahwa kedaulatan dan ketinggian hanyalah bagi Allah SWT yang Maha Kuasa. Sementara kelompok yang satunya mengatakan bahwa ‘kita semua hendaknya patuh, berserah diri dan menyampaikan keinginan rasional dan hawa nafsu kita”.
Kelompok manusia yang pertama dipuji oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an, dan Allah mengatakan kepada mereka sebagai umat terbaik (khairu umat) karena mereka percaya kepada jalan yang telah Allah tentukan, mereka memerintahkan kebaikan dan melarang kejahatan. Kaum Muslimin mengacu kepada Al-Qur`an sebagai satu-satunya standar untuk menghukumi mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang jahat, mana kebenaran dan mana kebohongan. Mereka umat yang sukses (beruntung) karena mereka telah menyerahkan diri mereka kepada Allah di dalam Islam dan telah menolak menjadi penjahat pemberontak, yang menyebut diri mereka beriman tapi menolak firman Allah SWT, mereka yang mengatakan cinta akan kebenaran tetapi mereka bohong dan menipu manusia, mereka yang mengatakan pencipta kedamaian tetapi mereka melakukan pembunuhan massal, menganiaya dan menyakiti di negeri-negeri Muslim, sebagaimana kita lihat di Afghanistan dan Irak, dan yang terakhir di Sudan, serta Palestina, dan Libanon.
Kaum Muslimin telah diberikan teladan yang terbaik yaitu perilaku yang beradab melalui para Nabi, seperti Adam, Ibrahim, dan Isa a.s. dan Nabi terakhir, Muhammad SAW. Akan tetapi orang-orang Kristen (kafir pengikut perang salib) yang dipimpin Bush dan Blair menolak kemurnian dan kebaikan itu. Orang-orang Islam harus tahu bahwa kesetiaan kita selalu kepada Allah, utusan-Nya dan Muslimin lainnya, dimana pun mereka dan apa pun yang telah mereka lakukan. Dan ketika kita mengingat peristiwa 11 September kita kagum dan merasa senang dalam hati kita karena kita mengingat 19 orang Islam yang pemberani, yang meninggalkan kesenangan kehidupan di dunia dan berkorban untuk mencapai kehidupan yang sesungguhnya, dalam membela kehidupan dan kesejahteraan, kehormatan dan martabat umat Islam di seluruh dunia.
Dengan demikian kita hendaknya mengangkat tinggi-tinggi martabat kita dan mengikuti jejak langkah jihad Nabi Muhammad SAW dan para Shahabatnya, dengan begitu kita hendaknya mengatakan kepada orang-orang kafir khususnya, AS dan UK (Inggris) dan sekutu-sekutu mereka : ‘Takkan lagi kami biarkan kalian membunuh, membom (atas nama demokrasi, kebebasan dan sekulerisme) tanpa dampak yang luas. Kalian takkan lagi aman melakukan perayaan ketika tentara-tentaramu melakukan pembunuhan massal, menganiaya dan menyakiti orang-orang Islam di tanah Muslim tanpa pembalasan. Kalian takkan kami biarkan mendiktekan pondasi-pondasi yang rapuh tentang apa yang kalian anggap baik dan jahat tanpa ada respon.”
Kami mengerti bahwa ketika kalian (orang-orang kafir) mengklaim bahwa kalian orang-orang yang “beriman”, menurut pemahaman agama kalian sendiri, karena agama adalah sesuatu yang kalian yakini, hidup dengannya dan mati untuknya. Karena kami dengan mudah bisa melihat di Irak dan Afghanistan bagaimana kalian siap mati untuk agama kalian yaitu Kapitalisme, Sekulerisme dan Liberalisme dan kalian ingin agar orang-orang Islam mau menganut ide-ide salah dari kebebasan dan demokrasi.
Bagaimanapun itu tidak mungkin bagi seorang Muslim untuk menganut demokrasi, karena kami tidak percaya dengan hukum buatan manusia. Tidak juga mungkin bagi kami untuk menganut ide-ide salah dari kebebasan karena tak seorangpun bebas melakukan sesuatu dengan sekehendak hatinya dan kami semua adalah ciptaan Allah yang Maha Kuasa yang harus kami sembah, sebagai lawan dari menyembah orang-orang lain. Dan tentunya juga tidak mungkin bagi kami untuk menganut dasar-dasar kalian dan moral-moral serta nilai-nilai yang menjijikkan (yang tertuang dalam pornografi, alkohol, homo seksual, sebagaimana terlihat jelas di penjara Abu Ghuraib) karena kami telah diberi moral dan nilai-nilai yang terbaik dalam tauladan kami yaitu Rosulullah Muhammad SAW dan para Sahabatnya.
Orang-orang Islam di bawah bendera la ilaha illallah telah memalingkan fikiran duniawi kalian yang sempit kepada kemenangan 11 September 2001. Semenjak itu mereka telah terus membolak-balikkan dunia kalian dan sungguh tak akan ada yang sama bagi kalian seperti Bali, Irak, Russia, Arab Saudi, Madrid, London, Turki, dan lainnya. Karena Allah telah berfirman dalam Al-Qur`an bahwa keimanan adalah kebaikan yang tertinggi dan kekufuran adalah kejahatan yang tertinggi, dan moral serta nilai-nilai yang kalian pegang akan diperlihatkan dan dibuktikan sebagai kejahatan terbesar yang telah disaksikan manusia, dan meskipun kalian bisa melawan dan membunuh orang-orang Islam, kalian tak akan bisa mengubah kebenaran dengan kebohongan. Kami tahu dan mengerti bahwa tujuan dan ketundukan kalian adalah kepada manusia dan bendera-bendera (nasionalisme) dan kalian tak pernah akan senang kepada orang-orang Islam sampai kami seperti kalian, menjadikan kami sebagai orang-orang yang inkar dan mengikuti perintah manusa seperti Bush dan Blair sebagai lawan Allah. Kami tahu bahwa tujuan kalian adalah merubah ketundukan orang-orang Islam, tapi arah ketundukan kami tak akan berubah dan kami akan selalu diarahkan kepada “Black House” (Rumah Hitam/Ka’bah) bukan “White House” (AS), menuju Allah yang Maha Kuasa dan bukan kepada manusia yang lemah.
Wahai orang-orang Islam, jangan sampai kalian berada di kelompok yang salah, sekaranglah waktunya bagi orang-orang Islam dimanapun untuk bangkit, sebagaimana kalimat tauhid maksudkan, kita harus berserah diri sebelum kita memulai, kita harus menolak kekufuran sebelum kita menyatakan keimanan. Kita harus menolak keta’atan kepada musuh-musuh Islam dan jangan pernah mengangkat orang kafir, baik itu Yahudi, Kristen, Amerika atau Inggris menjadi teman kita atau pelindung kita. Kita harus katakan bahwa mereka semua kafir, seperti Bush dan Blair, sebagai musuh-musuh Islam, musuh-musuh orang Islam dan lebih dari itu, kita harus secara aktif berjuang melawan mereka, Insyaallah , Allah akan menguatkan hati orang-orang beriman. Dengan demikian, tumbuhkanlah dan mantapkanlah keta’atan kita dan jadikanlah tempat-tempat kita bersama orang-orang yang beriman dan bertauhid, bersama saudara-saudara kita dalam Islam seperti Syekh Osama Bin Laden dan saudara-saudara Muslim di Afghanistan, Taliban, dan seluruh mujahidin di berbagai tempat.
Pada peringatan 11 September ini, marilah kita deklarasikan kesatuan kita sebagai Muslim di seluruh dunia dan berbanggalah dengan tindakan saudara-saudara kita pada 11 September 2001, sewaktu mereka terbang dan tidak hanya mengirim, tapi meledakkan, pesan tauhid ke jantung kekufuran. Mereka membuat kita begitu bangga sebagai Muslim. Marilah kita berdiri tinggi-tinggi, jangan gentar atau bersembunyi, jangan biarkan para kafir membuat kalian merasa bahwa bahwa saudara-saudara Muslim kalian telah melakukan sesuatau yang salah. Kita harus terus maju dan jangan menengok ke belakang dan umumkan kepada dunia bahwa kita adalah Muslim !, dan 19 orang syuhada yang menakjubkan itu juga Muslim dan karenanya kami bangga dengan kemenangan mereka yang mengagumkan di New York dan Washington. Kami berharap dan berdo’a kepada Allah SWT yang Maha Kuasa bahwa para Mujahid dijamin dengan kemenangan yang lebih spektakuler atas kaum kafir yang berperang melawan orang-orang Islam dan menduduki tanah-tanah orang Islam. Ingatlah saudara-saudara Muslimmu di mana-mana berdo’a bagi mereka di setiap do’a agar Allah memberikan kemenangan lebih cepat. Semoga Allah menghancurkan musuh-musuh Islam dan semoga Allah mengizinkan para Mujahidin memberikan pelajaran yang lebih kepada kaum kufar sehingga mereka akan dapat dikalahkan dengan segera, Insya Allah.
Wahai Kaum Muslimin. Dalam cahaya kenyataan baru setelah peristiwa 11 September 2001, kekuatan setan bersatu melawan Islam dan kaum muslimin dengan haluan yang sama, tidak ada yang tertinggal kecuali kaum muslimin yang ikhlas dan suci berperang dengan hidup, kekayaan dan tubuh mereka bersatu untuk mencari ridha Allah swt.
Wahai kaum muslimin, kesatuan umat adalah hal yang sangat diinginkan, harapan dan tujuan yang mereka cari sama. Setelah semua itu, wasiat Allah swt. dalam kitab-Nya dan dari Rasulullah saw. dan ada banyak ayat yang menyeru terhadap kesatuan kaum muslimin dan hubungan yang harmonis dan mengingatkan kepada kita terhadap ketidak satuan dan perpecahan umat. Saya meyakini bahwa situasi yang dihadapi kaum muslimin telah memperingatkan banyak aktivis Islam dan pemimpin Islam untuk berfikir mendalam dan bekerja serius untuk mencapai sebuah formula yang dapat mempersatukan sikap mereka serta menyamakan ‘perang’ mereka dan menjadikan mereka keluar dari perselisihan yang dilarang Islam. Mereka secara rasional dapat melihat bahwa musuh yang memerangi kita telah bersatu dengan haluan yang sama. Mereka dapat melihat musuh mengumpulkan lebih banyak kekuatan dan menggunakan opini publik internasional untuk melawan kita, merubah kebudayaan umat serta identitasnya di bawah seruan demokrasi. Mereka melihat kita sebagai minoritas dengan menggunakan slogan HAM dan membebaskan penindasan perempuan. Sementara kita sibuk menyelesaikan isu yang tidak menyelesaikan persoalan yang dihadapi umat. Hal ini, jika kita fikirkan dengan prioritas dan kesadaran kita, dimana faktanya kesadaran kaum muslimin dewasa ini begitu dangkal.
Wahai kaum muslimin, sesungguhnya strategi yang telah ditetapkan gerakan jihad dari kalangan pengikut Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan yang mendukung mereka, menetapkan strategi yang benar untuk menghadapi AS dan menjadi jelas setelah nilai-nilai AS menyusut dari hati kaum muslimin dan ide-ide mereka mati di hati kaum muslimin—kaum muslimin tidak hanya menghentikan keraguan yang dapat menghentikan perang Salib melawan kufar, jika mereka bersatu, akan tetapi mereka dapat menyakinkan diri bahwa mereka dapat melakukannya.
Dalam kondisi dunia seperti ini, yakni hanya ada dua camp saja Islam dan kufur, hendaknya umat Islam berpegang teguh pada jalan salafus shalih dan mendukung mujahidin dan jihad, dan untuk menjaga al-wala wal bara’ dari berbagai penyimpangan dari semangat (ashobiyah) partai dan untuk mencapai arti yang sesungguhnya dari mengikuti salafus shalih dan tidak membuat bid’ah di masa khalaf dengan harapan menjadi contoh yang nyata dan praktis bagi yang lain untuk menghidupkan kembali arti dari nama dan ajarannya. Dan Allah swt. sajalah pemberi petunjuk pada jalan yang lurus.
Akhirnya, permasalahan dikembalikan kepada seluruh kaum muslimin. Apa ibrah yang bisa kita ambil dalam memperingati kejadian 5 tahun silam, 11 September 2001. Bagaimana pun juga tuntutan ini memerlukan keputusan yang berani dan motivasi yang kuat menuju bersatunya seluruh gerakan dan jama’ah Islam untuk kemudian menyebarkan seruan jihad kepada umat, dan agar mereka menyatukan diri di seluruh dunia.
Wallahu’alam bis showab!
Sumber: almuhajirun.com