KAIRO (Arrahmah.com) – Badan pengawas internet dunia akhirnya menyetujui penggunaan huruf Kirilitz di internet. Huruf kirilitz (cyrillic) biasanya digunakan di sebagian negara Eropa Timur dan Asia.
Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) secara efektif telah mengumumkan persetujuan ini sejak pertengahn Januari ini. Beberapa bulan setelah ICANN juga menyetujui penggunaan sistem pengalamatan multibahasa di internet.
“Hal ini menandakan peristiwa yang cukup penting dalam sejarah penggunaan nama domain internet. Penggunaan karakter internasional ini akan memungkinkan semua orang di dunia mengetikkan huruf di internet dengan menggunakan bahasa asli,” ujar CEO dan Presiden ICANN Rod Beckstorm, seperti dikutip melalui Independent UK, Senin (25/1).
Persetujuan ini, dikatakan Beckstorm, berdasarkan permintaan dari empat negara bersangkutan, yaitu Mesir, Rusia, Saudi Arabia, dan negara-negara Arab Emirat. Nantinya, pada pertengahan tahun ini, ke empat negara tersebut juga dimungkinkan untuk meminta alamat internet berbahasa lokal untuk dimasukkan ke dalam sistem pengalamatan nama domain. Hal ini akan mempermudah akses bagi seluruh pengguna di dunia.
Setelah pengumuman ini, ICANN langsung mendapatkan kiriman 16 permintaan dalam 8 bahasa untuk disetujui.
Ke depannya, Beckstorm mengatakan, akan sangat memungkinkan bagi para pengguna internet untuk menuliskan keseluruhan alamat situs dalam berbagai macam bahasa.
Selama tiga dekade kemunculan internet, baru kali ini ‘keran’ penggunaan karakter nonlatin dibuka. Pimpinan ICANN Peter Dengate Thrush mempercayai akan adanya peningkatan jumlah pengguna internet secara besar-besaran dalam beberapa kurun mendatang. Menurut data ICANN, sekira 1,6 miliar pengguna internet menggunakan script internet nonlatin. (okz/arrahmah.com)