JAKARTA (Arrahmah.com) – Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan memastikan ledakan yang terjadi di kawasan Sarinah bukan berasal dari bom bunuh diri tapi granat yang dilempar dari motor.
“Untuk pelakunya belum bisa diidentifikasi, yang pasti ada pengendara motor dan juga pelaku bersenjata,” kata Anton di TKP, Jakarta Pusat, Kamis (15/1/2016), lansir cnnindonesia
Dua ledakan terjadi di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku teror meledakkan bom di pos polisi lalu lintas, di perempatan dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Pihak kepolisian langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Sempat terjadi tembak menembak di dekat Starbucks dan pos polisi Sarinah. Hingga kini suasana masih tampak ramai. Polisi menutup dan mensterilisasi kawasan itu. Jalan Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia ditutup untuk dua arah.
Anton mengatakan seluruh timnya sudah lengkap berada di lokasi kejadian termasuk Tim Gegana dan Densus.
“Kami masih mencari sasaran dan di atas gedung ada kelompok bersenjata yang kita buru dari tim Brimob. Belum pasti ada berapa orang di atas Djakarta Teater,” kata Anton.
Informasi yang dihimpun hingga berita ini dipublikasikan, 4 orang tewas pada kejadian ini, terdiri 3 warga dan 1 polisi. Sejumlah karyawan yang berkantor di Gedung Sarinah dan sekitar TKP juga masih terisolasi, tidak boleh keluar dan masuk oleh polisi. (azm/arrahmah.com)