DAMASKUS (Arrahmah.com) – Di tengah hujan lebat, setidaknya 32.000 warga sipil yang tinggal di tenda-tenda di sepanjang perbatasan Turki-Suriah sedang menunggu bantuan kemanusiaan, kata penduduk setempat kepada Anadolu Agency (30/12/2018).
Sejak 22 Desember sedikitnya 22 kamp pengungsi banjir dan 67 lainnya terkena hujan lebat di wilayah kamp Atme, menurut data yang dikumpulkan oleh Koordinator Intervensi Suriah, sebuah LSM lokal yang ditujukan untuk membantu warga sipil.
Setidaknya 220 tenda dibongkar dan 550 tenda terkena banjiri.
Um Huseyin, seorang penduduk kamp, memberi tahu Anadolu Agency bahwa dia dan istrinya diselamatkan dengan bantuan tetangga mereka.
“Saat ini kami tinggal di masjid. Tetangga kami membawakan kami sarapan. Bahkan pakaian yang saya kenakan sekarang berasal dari tetangga. Saya kedinginan,” katanya.
Huda Kasim, ibu dari anak berusia 4 bulan, mengatakan bahwa mereka juga berlindung di masjid bersama dengan 25 keluarga lainnya. “Kami kelaparan,” katanya.
Seorang warga lainnya, Halit Abdo (70) mengatakan bahwa ia menyelamatkan anak-anaknya dari banjir dengan menggendong mereka di punggungnya.
“Permukaan air naik menjadi 2 meter,” katanya.
Usma Kasim mengatakan bahwa salah satu kebutuhan utama di kamp adalah tenda. “Obat-obatan, paket makanan, dan selimut” adalah kebutuhan mendesak lainnya, tambahnya.
(fath/arrahmah.com)