GAZA (Arrahmah.com) – Warga yang tinggal di lantai dasar bangunan di jalan raya Al-Nafaq, Gaza, hari ini diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka, sementara yang lainnya disuruh pindah ke lantai dua, karena takut terjadi banjir setelah hujan deras yang menyebabkan waduk Sheikh Radwan berada dalam kapasitas penuh, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Kamis (27/11/2014).
Dalam pernyataan pers, pasukan Pertahanan Sipil mengatakan bahwa para petugas masih bekerja keras untuk mengendalikan situasi dan mencegah terjadinya bencana atau korban.
Mereka meminta warga untuk memanggil pasukan pertahanan sipil dengan menghubungi 102, atau melalui pusat layanan 109, jika mereka berada dalam bahaya.
Walikota Gaza Nizar Hijazi kemarin memperingatkan, bencana tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan air di waduk meluap.
Dia mengatakan bahwa waduk itu adalah salah satu waduk yang terbesar di kota itu dan mampu menampung volume besar air hujan.
Dia menambahkan: “Kami mengkhawatirkan terjadinya bencana kemanusiaan, dan waduk yang meluap ini akan mengakibatkan resiko bencana terhadap penduduk daerah sekitarnya.
Dia menambahkan: “Kami khawatir terjadinya bencana kemanusiaan, dan banjir waduk yang akan menyebabkan bahaya dan bencana risiko terhadap penduduk daerah sekitarnya.”
“Infrastruktur Jalur Gaza lemah dan tidak sanggup untuk menerima curah hujan yang tinggi, karena bencana yang disebabkan oleh peningkatan curah hujan tahun lalu dan perang baru-baru ini yang menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza.
Tahun lalu wilayah Palestina dihantam dengan hujan deras yang menyebabkan sejumlah rumah banjir.
Hijazi mengatakan: “Pemerintah kota itu telah menghubungi sejumlah organisiasi Arab dan internasional untuk meningkatkan dan memperluas waduk itu dan untuk menyediakan peralatan untuk mempercepat mengalirkan air ke laut. Tidak ada pihak yang menanggapi permintaan tersebut.”
Dia menekankan bahwa para petugas di kota itu bekerja sepanjang waktu untuk mencegah terjadinya bencana di wilayah itu mengingat kurangnya sumber daya yang diperlukan karena blokade “Israel” yang terus berlangsung.
(ameera/arrahmah.com)