KUTUPALONG (Arrahmah.com) – Hujan deras mengguyur kamp pengungsian Muslim Rohingya di Kutupalong, Bangladesh pada Selasa (16/4/2013) sehingga menyebabkan banyak gubuk yang rusak, menurut sumber dari kamp pengungsian, dikutip Kaladan Press.
Hujan deras disertai angin yang tiba-tiba mengguyur kamp menyebabkan sebagian besar gubuk di kamp pengungsian yang tidak terdaftar di pemerintah tersebut mengalami kerusakan, sebab kondisi kamp yang memang tak kokoh dan tak layak. Sekarang, para pengungsi makin mengalami kesulitan untuk tinggal di gubuk pengungsian mereka saat hujan deras turun.
“Saya membetulkan atap gubuk saya pada saat musim panas sebagai persiapan untuk musim hujan yang akan datang, tetapi hujan mendadak hujan berhembus dan menerbangkan atap saya dari gubuk. Bagaimana Saya mengatur lagi untuk membetulkan ini, sangat butuh biaya untuk mengumpulkan kayu, bambu dan plastik-plastik,” kata Amina Begum, seorang janda yang tinggal di kamp pengungsian tersebut kepada Kaladan Press.
Kamp pengungsian Rohingya yang resmi juga menghadapi masalah yang sama, tetapi kamp resmi lebih mampu bertahan dibanding kamp tidak resmi. Jika terjadi kerusakan, kamp pengungsian resmi akan diperbaiki oleh pemerintah Bangladesh dan UNHCR, tetapi tidak demikian dengan kamp tidak resmi. Atap-atap yang rusak akibat hujan dan angin yang melanda menyebabkan air masuk ke dalam gubuk para pengungsi.
Selain itu, pusat pendidikan di kamp tersebut juga rusak. Hal ini membuat para orangtua dan guru-guru mengkhawatirkan pendidikan anak-anak mereka jika tempat mereka belajar belum bisa diperbaiki. (siraaj/arrahmah.com)