JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Technology Asia Counsulting, yang juga pendiri dan Ketua Kamar Dagang Israel untuk Indonesia, Emanuel Shahaf menjelaskan, pihak Israel sedang membangun langkah-langkah strategis bekerjasama dengan pihak Indonesia.
Hanya saja, karena masalah hubungan antara Israel dan Indonesia ini masih sensitif, pihaknya akan berusaha tak terlalu terbuka di Indonesia.
“Di Israel, kita ingin melakukan hubungan ini secara terbuka. Tetapi di Indonesia, di mana tidak ada Kamar Dagang Indonesia-Israel, atau yang semisalnya di Jakarta, kami sebisa mungkin akan membatasi diri, sehingga tidak membuat masalah,” ujar Emanuel Shahaf, sebagaimana dikutip di situs www.israelasiacenter.org beberapa saat setelah munculnya isu delegasi Israel yang datang ke Jakarta.
Dalam wawancaranya bersama Yehonathan Tommer dan Rebecca Zeffert, Emanuel juga mengatakan, banyak hal rencana kerjasama dengan pihak Indonesia. Di antaranya sedang memprioritaskan bidang pertanian dan mengusahakan pengusaha Israel mengadakan pameran di Indonesia.
“Kamar Dagang yang baru dibentuk itu merupakan bagian dari Kamar Dagang Israel-Asia, yang menyatukan kepentingan bisnis Israel dengan kepentingan dagang Indonesia,” tambahnya.
“Kami akan berusaha untuk mendorong perusahaan-perusahaan Israel agar berpartisipasi dalam pameran di Jakarta melalui perusahaan-perusahaan Indonesia dan di bawah payung mereka. Semua perusahaan besar di Indonesia memiliki kantor di ibu kota, yang merupakan pusat bisnis di Indonesia. Indonesia yang akan memberikan layanan, dengan teknologi berasal dari Israel. Kami tidak akan membuat stand Israel guna menjaga untuk tetap tidak menonjolkan diri. Para pembeli akan mengetahui tentang partisipasi Israel, tetapi tidak akan dibeberkan secara luas ke publik,” ujar Emanuel.
Dalam wawancaranya, Emanuel juga mengatakan, salah satu jalan mudah merekatkan hubungan Israel dan Indonesia akibat tak adanya hubungan diplomatik, adalah melalui hubungan dagang.
“Dan karena tidak ada hubungan diplomatik, maka jalan alternatif harus digunakan untuk membangun hubungan di antara kedua negara—perdagangan merupakan pilihan yang paling tepat,” katanya.
Emanuel juga menyebut, hubungan beberapa perusahaan rokok Indonesia yang sudah resmi bekerjasama dengan Israel.
“Ini merupakan masalah rumit. Saya bisa menyebutkan Sampoerna, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, yang namanya telah disebut sebelumnya sehingga saya dapat bebas untuk berbicara tentang hal ini. Sampoerna memiliki perwakilan di Tel Aviv melalui kejasamanya dengan Harel Insurance Co, di mana ia memiliki sepuluh persen saham. Saya tidak tahu tentang kehadiran perusahaan-perusahaan Indonesia lainnya di Israel. Tetapi jika ada, mereka mungkin beroperasi melalui perwakilan sementara di Israel. Mereka pastinya akan tetap tidak menonjolkan diri,” katanya. (hdytlh/arrahmah.com)