IDLIB (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Asy Syam (HTS) dan faksi-faksi lainnya bersiap untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi pasukan rezim di wilayah “Putin-Erdogan”.
Dilansir SyriaHR (4/9/2024), HTS telah mengambil langkah-langkah untuk persiapan pertempuran cepat dengan meluluskan sejumlah pasukan khusus dan penyusup, menerima sukarelawan, mengurangi durasi kursus pelatihan dari 45 hari menjadi 14 hari, menugaskan anggota dalam brigade yang berafiliasi dengan HTS, dan mempersiapkan senjata berat sambil melatih para anggota yang akan mengoperasikannya.
Dalam konteks ini, HTS dan faksi-faksi yang beroperasi di wilayah “Putin-Erdogan” melakukan operasi penyusupan terhadap posisi rezim di pedesaan Latakia dan Aleppo.
Pada Selasa malam, HTS melancarkan serangan terhadap posisi rezim di Wadi Kalez di Jabal Al-Turkman di pedesaan Latakia utara.
Hal ini bertepatan dengan serangan yang dilakukan oleh HTS di garis depan Al-Saraf di daerah yang sama, menewaskan seorang perwira dan seorang prajurit rezim.
Pada tanggal 2 September, sumber-sumber SOHR melaporkan bahwa Pasukan Khusus Brigade Saad bin Abi Waqqas dari HTS melancarkan serangan terhadap posisi pasukan rezim di garis depan Kabashin di pedesaan Aleppo barat, dan berhasil menangkap dua anggota pasukan rezim dan melukai tiga lainnya.
Pada tanggal 4 Agustus, sumber-sumber SOHR melaporkan bahwa Pemimpin HTS, abu Muhammad al Jaulani, berdiskusi dengan komandan militer dan keamanan HTS mengenai kemungkinan menyerang desa-desa dan kota-kota di pedesaan Idlib dan Aleppo hingga ke jalan “M5” antara Damaskus dan Aleppo.
Dia juga membicarakan perlindungan bagi desa-desa di selatan Idlib dan utara Hama jika perang meletus antara Israel dan milisi Iran di wilayah Suriah atau di Lebanon, untuk mengambil keuntungan dan menyerang pasukan rezim.
Selain itu, Jaulani membahas kemungkinan mencapai Kota Aleppo jika kondisinya menguntungkan. (hanoum/arrahmah.id)