IDLIB (Arrahmah.com) – Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir Syam (HTS) melancarkan serangan bersenjata terhadap beberapa kelompok perlawanan Suriah di Gunung Turkmen, utara Latakia, dan Jisr al Shughour.
Dalam 48 jam terakhir, usai pemimpin jihad asal Chechnya Muslim Abu Walid al Shishani menyatakan akan melawan HTS, HTS membawa puluhan kendaraan lapis baja dan artileri berat ke daerah-daerah yang diduga didiami anggota Jund al Sham, lansir North Press Agency (25/10/2021)
Mendapat tempat tinggalnya diserang, anak buah Muslim al Shishani, tidak tinggal diam sehingga terjadi pertempuran sengit antara kedua belah pihak. Beberapa orang dikabarkan tewas dan terluka.
Serangan HTS juga tidak hanya dilakukan pada Jund al Sham, markas Abi Fatema al Turki, pemimpin kelompok Jundallah, ikut digempur.
Jundullah dituduh melindungi sejumlah anggota kelompok Hurras ad Din (HaD) yang berafiliasi dengan Al Qaeda yang selama ini telah diperangi HTS.
“HTS membawa hingga 100 kendaraan sarat dengan senjata berat ke Gunung Turkmenistan dan mengambil alih markas Omar Abdel Wahab. Selain itu, menyerang posisi Jundallah,” ujar Bilal Abdul Karim, wartawan AS, dalam situs beritanya.
Bilal menambahkan, Jundallah menangkap beberapa anggota HTS dan membakar dua kendaraan. Ketegangan meningkat saat HTS menggeledah beberapa rumah di Jisr al Shughur.
Pasca serangan itu, Jund al Sham dan sejumlah kelompok; Partai Islam Turkistan (TIP), Jamaah Tauhid wal Jihad (Uzbek), Jaish al Muhajirin wal Ansar (Chechnya), Sham al Islam (Maroko), Muhajiri Bilad al Haramein (Saudi), Jamaat at Tajik (Tajikistan), Harakat Muhajiri Ahl as-Sunna fi Iran (Iran), Jamaat al Alban (Albania), Jamaat al Maldives (Maladewa), Jamaat Abu Khaled at Turki, Katiba Utba bin Farkad (Azerbaijan) mengeluarkan pernyataan bersama agar bentrokan dihentikan dan memulai negosiasi.
Mereka meminta agar pihak yang berseteru berjuang bersama dalam satu ruang operasional untuk mengusir pasukan asing di Suriah.
Sebelumnya, HTS menuntut pimpinan Jundallah dan Jund al Sham untuk meninggalkan posisi mereka di Latakia dan Idlib dan menyerahkan senjata mereka dalam waktu tertentu.
HTS menuduh beberapa anggota dari dua kelompok dengan tuduhan kriminal, kata kepala kantor media HTS. (hanoum/arrahmah.com)