HAMA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy syam (HTS) pada hari Jumat (6/12/2024) menghubungi Rusia dan Cina, sekutu rezim Presiden Bashar al Assad.
“Kami mendorong Anda untuk mendukung keinginan rakyat Suriah dalam membebaskan negara mereka dari ketidakadilan dan tirani sehingga bersama-sama kita dapat membangun hubungan diplomatik berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak rakyat, berkontribusi pada kemakmuran dan pembangunan kedua negara dan mencapai kepentingan bersama semua pihak,” demikian bunyi pernyataan HTS, dikutip dari Rudaw (6/12).
HTS juga menjamin bahwa warga negara Rusia dan Cina di Suriah akan dijamin keselamatnnya dan melindungi semua misi diplomatik mereka.
“Kami meyakinkan Anda bahwa perjuangan rakyat Suriah adalah pertempuran untuk pembebasan negara dan tanah mereka dari rezim kriminal Assad dan bukan pertempuran melawan negara asing atau warga negaranya. Kami mengonfirmasi bahwa warga negara Anda di Suriah akan menikmati hak penuh atas keselamatan dan perlindungan, seperti halnya misi diplomatik Anda saat ini,” kata pernyataan itu.
Selain menghubungi Rusia dan Cina, negara Lebanon pun ikut dihubungi.
Dalam pernyataannya, HTS mengingatkan pada Lebanon bahwa mereka berdua menderita di bawah kekuasaan rezim Assad. Mengingat banyaknya warga Suriah yang mengungsi ke Lebanon sehingga menciptakan krisis di negara tujuan mengungsi.
HTS pun mengingatkan Lebanon bahwa pertempuran mereka adalah dengan rezim Bashar Assad, bukan dengan rakyat Lebanon (khususnya Hizbullah).
Mereka meminta warga Lebanon menahan diri dari konfrontasi yang dipicu oleh rezim Suriah dan memilih menjalin hubungan diplomatik dengan kelompok perlawanan Suriah tanpa saling mencampuri urusan siapa pun. (hanoum/arrahmah.id)