AFRIN (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir al Syam (HTS) mengirim kendaraan militer dan tank dalam jumlah besar ke distrik Sheikh al-Hadid di pedesaan Afrin, barat laut Suriah, pada Jumat (6/1/2023). Pengiriman ini merupakan kali pertama sejak HTS mengumumkan penarikannya dari wilayah Afrin.
Awal Oktober 2022, seperti dilansir North Press Agency (7/1), HTS mengambil kendali penuh atas Afrin menyusul bentrokan sengit HTS dan sekutunya melawan Legiun Ketiga SNA yang didukung Turki. Namun beberapa hari kemudian HTS menarik mundur pasukannya setelah ditekan Turki.
Sumber North Press Agency menyebutkan bahwa HTS membawa iring-iringan kendaraan tempur mereka ke Afrin dari penyeberangan Atmeh dengan Kegubernuran Idlib melalui Sheikh al-Hadid, yang berada di bawah kendali Divisi Sultan Suleiman Shah (la-Amshat), yang berafiliasi dengan SNA.
Tank-tank tersebut melewati lebih dari empat pos pemeriksaan JabhahSshamiyyah dan Polisi Militer SNA sebelum mencapai distrik tersebut, menurut sumber tersebut.
Pada 3 Januari, HTS mengirim kembali konvoi militer, termasuk puluhan kendaraan dan militan, menuju bagian selatan Afrin di mana mereka ditempatkan setelah pasukan Turki mencegah mereka maju ke kota.
Sumber keamanan di Sheikh al-Hadid mengatakan bahwa bala bantuan militer telah tiba di bawah pengawasan pasukan Turki dan faksi SNA.
Beberapa hari lalu, Abu Mariya al Qahtani, seorang tokoh penting HTS, bertemu dengan Abu Amsha, pemimpin al-Amshat di Sheikh al-Hadid.
Kota Afrin dan pedesaannya telah berada di bawah pendudukan Turki dan faksi-faksi SNA sejak Maret 2018 menyusul keberhasilan operasi Olive Branch yang brhasil mengusir milisi sosialis Kurdi YPG. (hanoum/arrahmah.id)