IDLIB (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan suriah Hai’ah Tahrir asy syam (HTS) menangkap sejumlah anggotanya yang diduga akan melakukan kudeta terhadap pemimpin mereka Abu Muhammad al Jaulani.
Ahmad al-Rahhal, pakar militer kelompok perlawanan Suriah, mengatakan kepada North Press Agency pada Senin (31/7/2023) bahwa tujuan penangkapan yang HTS terhadap anggotanya sendiri disinyalir akrena ada upaya dari dalam yang akan menggulingkan pemimpin mereka.
Dalam sepekan ini HTS terus melakukan penangkapan, pengejaran, serta menuduh mereka telah memiliki kerja sama dengan Koalisi global yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Hingga ini anggota HTS yang telah ditangkap berjumlah ratusan.
Pada 29 Juli, Aparat Keamanan Umum HTS menangkap personel keamanan di dalam jajarannya, termasuk seorang pejabat militer, di kota Idlib atas tuduhan berkolaborasi dengan Koalisi Global.
Pada tanggal 23 Juli, HTS mengeksekusi dua tahanan setelah menghabiskan delapan bulan dalam tahanan atas tuduhan mata-mata untukKoalisi global tanpa dibawa ke pengadilan atau diizinkan untuk dikunjungi selama masa penahanan mereka.
Sejak awal 2023, HTS telah melakukan 19 eksekusi, termasuk terhadap dua perempuan, setelah mereka ditahan dan tidak diizinkan dikunjungi oleh keluarga mereka atau menunjuk pengacara untuk mereka. (hanoum/arrahmah.id)