IDLIB (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS) membantah berada di balik pembunuhan pemimpin kelompok militan Islamic State (ISIS) pada Jumat (4/8/2023) malam. Pemimpin ISIS yang dimaksud adalah Abu al Hussein al Husseini al Qurayshi yang memimpin ISIS sejak November 2022.
Dilansir Hathal Ayoum (5/8), meskipun menyangkal pembunuhan itu, HTS menyatakan akan terus memerangi ISIS di Idlib. Mereka menambahkan bila kelompok mereka berada di belakang kematian al Qurayshi, “kami akan memberikan kabar baik kepada umat Islam dan mengumumkannya secara langsung.”
Al Qurayshi adalah pemimpin ISIS keempat yang terbunuh sejak kelompok militan itu mendeklarasikan kekhilafahan pada Juni 2014 sebelum hancur diserang bertahun-tahun oleh Koalisi Global 80 negara yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, juru bicara baru kelompok militan ISIS menyatakan bahwa pemimpin mereka sebelumnya, Abu al Hussein al Husayni al Qurashi, tewas dalam bentrokan dengan HTS di barat laut Suriah ketika mengumumkan khalifah baru mereka yang bernama Abu Hafs al Hashimi Al Qurashi pada Kamis (3/8).
Juru bicara baru ISIS, Abu Hudhaifa al Ansari, mengatakan dalam sebuah rekaman: “Syekh (ket: Abu al Hussein al Husayni al Qurashi), semoga Tuhan mengasihani dia, terbunuh setelah konfrontasi langsung dengan HTS di salah satu kota pedesaan Idlib. Mereka mencoba menangkapnya ketika dia sedang di atas pekerjaannya. Dia kemudian melawan mereka sampai dia meninggal karena luka-lukanya.”
Juru bicara ISIS juga menyebutkan bahwa HTS menyerahkan jasadnya kepada pemerintah Turki. (hanoum/arrahmah.id)