SOLO (Arrahmah.com) – DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Solo Raya turut menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan RUU Ormas menjadi UU, setelah sebelumnya di daerah-daerah lain ormas tersebut menggelar aksi serupa. Tidak kurang dari 300 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berkumpul di Bundaran Gladag, Solo. Mereka menegaskan bahwa RUU Ormas yang sedang digodok oleh DPR saat ini tak ubahnya sebagai aturan yang dijiwai semangat Orba.
Seperti dilansir detikcom, aksi massa dimulai dari depan Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (26/3/2013) siang. Selanjutnya massa melakukan jalan kaki menuju ke Bundaran Gladag yang berjarak sekitar 3 km. Di Gladag massa berorasi bergantian.
Dalam dalam orasi maupun dalam pernyataan sikap yang disebarkan publik, mereka menolak dengan tegas sejumlah pasal di dalam RUU tersebut. Beberapa di antaranya mereka menolak ketentuan azas tunggal, larangan berpolitik bagi ormas, serta wewenang luas bagi pemerintah untuk melakukan kontrol terhadap ormas.
HTI menegaskan semangat pembahasan RUU tersebut dijiwai oleh semangat Orde Baru. Pengesahan RUU tersebut, menurut HTI, adalah pintu nyata untuk kembalinya rezim represif ala Orba. RUU tersebut juga dinilai berpotensi membungkam suara kritis masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam orasinya, Ketua DPD HTI Soloraya, Fadholi, mengatakan DPR terkesan kejar setoran dengan pembahasan RUU Ormas yang tergesa-gesa dan harus segera disahkan akhir Maret. Dia juga mengatakan DPR dan pemerintah telah dengan sengaja berusaha menempatkan ormas-ormas keagamaan pada posisi terpojok dengan UU tersebut. (bilal/dtk/arrahmah.com)