JAKARTA (Arrahmah.com) – Masa Hizbut Tahrir Indonesia Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah menggelar aksi teatrikal dan aksi jalan kaki di sepanjang jalan protokol Pangkalannbun Ahad (16/6/2013). Mereka mengajak masyarakat menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsisdi.
Dalam aksi teatrikal tersebut HTI menggambarkan kebijakan Indonesia soal BBM berada di bawah tekanan Amerika dan Inggeris. Indonesia digambarkan sebagai orang sekarat dipaksa menuruti kemauan dua negara asing tersebut dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Ketua HTI Kotawaringin Barat Abu Nasir menyerukan kepada masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM oleh pemerintah yang dinilai merupakan kebijakan kapitalistik , alasan pemerintah menaikkan BBM karena beratnya subsidi negara dinilai hanya mengada-ada, karena meski anggaran subsidi meningkat, secara prosentasi porsi subsidi BBM terhadap APBN hampir tetap.
Aksi besar-besaran serentak
Sementara itu, terkait unjuk besar-besaran di sejumlah daerah di Indonesia secara serentak untuk menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi hari ini, Kapolri jendral polisi Timur Pradopo telah menyiagakan personel untuk menjaga dan menghimbau unjuk rasa berlangsung tertib.
“Yang mau unjuk rasa silahkan tapi tertib,” demikian kata Kapolri di Jakarta Ahad (16/6/2013). Dia juga meminta masyarkat turut serta dalam menjaga kemanan, “Saya kira sejak awal dalam sosialisasi adalah mengajak masyarakat untuk tertib itu bagian dari pengamanan. ” jelasnya. Dia menegaskan bahwa masyarakat juga adalah bagian yang harus menjaga keamanan, sehingga unjuk rasa bisa berlangsung tertib.
Kapolri juga berujar sudah menyiapkan personel pasukan untuk mengantisipasi keadaan dan kodisi yang tidak diinginkan.
Masa pengunjuk rasa rencananya hari ini Senin (17/6/2013) akan terkonsentrasi di depan gedung MPR/DPR dan di depan istana negara Jakarta. Pihak Polda Metro Jaya sudah mendapatkan pemberitahuan beberapa elemen masyarakat akan turun ke jalan hari ini.
(azmuttaqin/arrahmah.com)