JAKARTA (Arrahmah.com) – Ribuan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggelar aksi turun ke jalan untuk menolak kriminalisasi dan pelecehan terhadap ulama. Aksi tersebut digelar bersamaan dengan pelaksanaan Car Free Day di depan pintu Monas Barat Daya.
Massa HTI yang datang dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya bergabung dalam aksi tersebut yang menyedot perhatian masyarakat.
Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di Jakarta, Minggu (5/2/2017), mengatakan sebanyak 10.000 orang ikut serta dalam demonstrasi tersebut. “Tolak kriminalisasi ulama dan ormas Islam. Hentikan. Tolak penghinaan ulama. Hentikan,” kata Ismail Yusanto, sebagaimana dilansir Republika.co.id.
Dalam aksi tersebut pihaknya menyatakan dengan tegas mengecam tindakan penghinaan terhadap ulama yang sangat dihormati Umat Islam di Indonesia.
“Penghinaan terhadap ulama tak ubahnya penghinaan terhadap umat Islam secara lebih luas,” ujarnya.
Aparat kepolisian tampak mengamankan jalannya aksi di berbagai titik termasuk membentuk formasi pagar betis mengelilingi massa yang melakukan aksi.
Aksi digelar di pintu masuk Monas Barat Daya. Sejumlah peserta aksi membentangkan spanduk dan bendera di seputar Patung Arjuna Wiwaha yang terletak di seberang pintu masuk Monas Barat Daya.
Dalam aksi tersebut, HTI menyampaikan beberapa tuntutan dan seruan, di antaranya mengecam kriminalisasi terhadap ulama dan ormas Islam.
“Tindakan kriminalisasi ini jelas merupakan sebuah kedzaliman, ini harus segera dihentikan, tidak boleh diteruskan,” tegas Ismail Yusanto.
Sejak pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB aksi tersebut masih terus berlangsung dengan berkali-kali orasi dilakukan secara bergantian. “Aksi ini rencananya akan berakhir sampai pukul 11.00 WIB,” kata Ismail.
(ameera/arrahmah.com)