JAKARTA (Arrahmah.com) – Bos MNC group Hary Tanoesudibyo (HT) “memaksa” para karyawan yang bekerja di MNC Group dan MNC Securities untuk wajib hadir pada acara kampanye akbar yang dilakukan oleh Partai Hanura pada 5 April esok. Hal ini dilakukan demi meramaikan acara tersebut. HT dikenal sebagai politisi karbitan yang tergabung di Hanura, dan sering disebut di publik sebagai calon wakil presiden Hanura.
Redaksi arrahmah.com memperoleh undangan tersebut yang pada bagian atas tertulis dengan huruf kapital semua dan dicetak tebal, UNDANGAN WAJIB : ALL KARYAWAN MNC GROUP DALAM ACARA “KENDURI AKBAR HANURA 10” 5 APRIL 2014
Undangan ini berlaku untuk seluruh karyawan (tetap, kontrak, magang, outsource dan remisieer) beserta keluarga dan anak-anak minimal berusia 15 tahun. Bagi karyawan yang tidak dapat menghadiri acara ini, diminta untuk dapat memberikan Surat Izin Tidak Hadir yang telah disetujui oleh Direktur Terkait ke HRD paling lambat Selasa, 1 April 2014 pukul 18.00 WIB. Undangan ini bersifat WAJIB
Berikut ini kami tuliskan kembali undangan wajib yang bersifat memaksa kepada seluruh karyawan MNC Group tertanggal 1 April 2014:
UNDANGAN WAJIB: ALL KARYAWAN MNC GROUP DALAM ACARA “KENDURI AKBAR HANURA 10” 5 APRIL 2014
Dear All,
Dengan ini kami kembali ingin menyampaikan UNDANGAN kepada seluruh karyawan MNC Securities untuk dapat hadir dalam acara “KENDURI AKBAR HANURA 10” yang akan diadakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 April 2014
Tempat : GBK – Senayan
Waktu : Jam 14.00 (sudah berada di GBK)
Undangan ini berlaku untuk seluruh karyawan (tetap, kontrak, magang, outsource dan remisieer) beserta keluarga dan anak-anak minimal berusia 15 tahun. Bagi karyawan yang tidak dapat menghadiri acara ini, diminta untuk dapat memberikan Surat Izin Tidak Hadir yang telah disetujui oleh Direktur Terkait ke HRD paling lambat Selasa, 1 April 2014 pukul 18.00 WIB. Undangan ini bersifat WAJIB.
Bagi karyawan yang belum mendaftarkan diri, kami tunggu paling lambat hari Selasa, 1 April 2014 pukul 18.00 WIB.
Demikian, terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang baik.
Reaksi atas beredarnya undangan wajib yang bersifat memaksa karyawan MNC tersebut, mengemuka di jejaring sosial Fb beberapa diantaranya adalah:
“Eh Hary Tanoe, kau ketahuan, melakukan unsur paksa terhadap para karyawanmu (termasuk keluarganya) lewat ‘undangan wajib’ dengan kalimat-kalimat yg bernada intimidasi dan ancaman. Kau baru jadi CEO saja sudah maksa, bagaimana kalau kau nanti jadi wapres? Ya enggaklah yauww…..!!!” tulis seorang dengan inisial IZAM.
“Aku kenal dan dikenal Hary Tanoe secara pribadi. That’s why aku tahu persis isi kepalanya. Tahun 2003, 11 tahun lalu, dia pernah minta nomor HP ku dari Zulfan Lindan dan minta ketemu. Kami bertemu berulang kali di Fountain Lounge Grand Hyatt, dan dia minta aku memimpin radio Trijaya yg dibelinya dari Azhar Nasoba. Tadinya aku OK, tapi langsung kutolak sewaktu dia bilang: “Pak Iz, kita harus punya 100 radio di seluruh Indonesia supaya kita bisa menentukan siapa yg jadi presiden RI.” It’s against my view about broadcast radio. Setidaknya I know him inside out, sementara kau cuma kenal nama, kan? You dont know him at all, right?” tambah IZAM
“Biarkan saja. Dia akan menghadapi dua resiko dari prilaku politiknya itu. Pertama, media2 yang dikelola oleh HT akan bangkrut karena ditinggalkan para pemasang iklan. Umumnya pemasang iklan adalah pengusaha2 yg tidak mau uangnya digunakan untuk kepentingan politik. Tunggulah waktunya. Kedua, HT akan kelelahan sendiri, krn meskipun semua karyawannya mematuhi utk hadir di kampanye itu, paling2 hanya 10 persen yang akan memilih Hanura atau capres/cawapresnya Hanura. Ingat, orang2 yg bekerja di media massa adalah orang2 independen yang tidak suka digiring-giring untuk memilih Parpol tertentu….” tulis RTA.
(azm/arrahmah.com)