BAGHDAD (Arrahmah.com) – Human Rights Watch (HRW) mengatakan pasukan keamanan Irak menembakkan tabung gas air mata langsung ke kepala pengunjuk rasa yang menyebabkan kematian 16 pengunjuk rasa sejak 25 Oktober, Anadolu melaporkan.
“Pasukan keamanan telah menembakkan gas air mata secara langsung pada pengunjuk rasa di Baghdad, Irak, pada banyak kesempatan sejak protes dilanjutkan pada 25 Oktober 2019, menewaskan sedikitnya 16,” menurut laporan HRW pada Jumat (8/11/2019).
Organisasi itu juga mengatakan pasukan keamanan membunuh sedikitnya 100 pengunjuk rasa sejak protes anti-pemerintah meningkat pada 25 Oktober.
“Dengan angka kematian sekarang yang lebih dari 100 orang, semua mitra global Irak harus tegas dalam melakukan kecaman,” tambahnya.
Organisasi tersebut juga mengatakan pasukan keamanan sangat bergantung pada gas air mata di Baghdad bersama dengan penggunaan peluru tajam.
“Sejak protes dimulai, pejabat senior pemerintah telah melarang staf medis untuk membagikan informasi tentang korban tewas dan cedera dengan sumber apa pun di luar Kementerian Kesehatan,” lanjut laporan HRW.
Sedikitnya 270 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka dalam demonstrasi anti-pemerintah di seluruh Irak sejak 1 Oktober, menurut sumber-sumber Irak.
Kemarahan rakyat telah membara di Irak dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya pengangguran dan korupsi yang merajalela. Banyak penduduk memiliki akses terbatas ke layanan dasar seperti listrik dan air bersih.
Pengangguran kaum muda Irak sekitar 25% menurut angka Bank Dunia. Irak juga menempati peringkat 12 negara terkorup di dunia, menurut beberapa organisasi pemantau. (haninmazaya/arrahmah.com)