SRINAGAR (Arrahmah.com) – Human Rights Watch (HRW) mendesak India untuk melakukan investigasi independen dan terbuka atas kasus kuburan massal di wilayah Kashmir yang ada di bawah administrasi India.
“Selama beberapa tahun, warga Kashmir telah meratapi hilangnya orang-orang yang mereka sayangi, permohonan mereka diabaikan, mereka dibungkam. Sementara itu pemerintah dan militer terus mengklaim bahwa mereka telah melarikan diri ke Pakistan untuk menjadi ‘militan’,” kata Meenakshi Ganguly, direktur HRW untuk wilayah regional Asia Selatan.
Ribuan orang telah tewas di Kashmir bagian India yang lebih dikenal dengan Jammu dan Kashmir, sejak tahun 1989.
“Tapi kuburan ini menunjukkan kemungkinan pembunuhan massal. Pihak berwenang harus segera menyelidiki setiap kematian,” tambah Ganguly.
Sebuah penyelidikan oleh tim investigasi Komisi Hak Asasi Manusia Jammu dan Kashmir telah menemukan 2.730 mayat yang dibuang di kuburan tanpa tanda di empat bagian dari 14 kabupaten.
Ratusan orang juga dilaporkan turun ke jalan-jalan ibukota Jammu dan Kashmir, Srinagar, menuntut penyelidikan atas masalah tersebut.
Pemimpin partai pro India, Partai Rakyat Demokratik, Mehbooba Mufti, yang memimpin protes, mengecam keras kelambanan pemerintah atas masalah ini.
“Kami ingin penyelidikan independen atas isu kuburan massal ini. Sehingga keluarga dari orang-orang yang dibuang itu akan mendapatkan kejelasan atas apa yang menimpa orang-orang yang mereka sayangi,” katanya.
Beberapa regional dan kelompok hak asasi internasional, termasuk Amnesty International, juga telah meminta New Delhi segera mengambil langkah untuk melindungi dan menghormati hak asasi manusia di sana. (althaf/arrahmah.com)