JAKARTA (Arrahmah.com) – Direktur HRS Center, Abdul Chair Ramadhan mengatakan, Imam Besar (IB) Habib Rizieq Syihab (HRS) akan tetap pulang ke Indonesia walaupun pihak Istana menyebut ada proses hukum yang menunggu di Indonesia.
Apalagi Abdul Chair mengklaim kasus hukum yang menjerat HRS sudah tidak ada lagi alias SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan).
“Jadi HRS tetap pulang ke Indonesia,” tegas Abdul Chair Ramadhan kepada Harian Terbit, Ahad (1/11/2020).
Abdul Chair menegaskan, perkara hukum yang menjerat IB HRS sudah SP3. SP3 tersebut juga sudah dibenarkan penyidik polisi untuk menghentikan perkara dimaksud, baik yang di Polda Metro Jaya maupun yang di Polda Jabar.
Dengan demikian, lanjutnya, proses hukum sudah selesai terhadap IB HRS. Oleh karenanya tidak masuk akal jika sekarang ada pihak-pihak tertentu yang ingin mempermasalahkan kembali perkara HRS.
“Pihak-pihak yang berkeinginan agar IB HRS berhadapan dengan hukum adalah orang-orang dzolim. Begitu banyak perkara kriminalisasi kepada IB HRS, dan oleh karenanya SP3 tersebut sudah tepat dan benar,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman mengatakan, adanya pernyataan Istana bahwa ada proses hukum yang menunggu Imam Besar (IB) Habib Rizieq Syihab (HRS) di Indonesia maka semakin terbukti bahwa Istana memusuhi dan menjadikan IB HRS sebagai target kriminalisasi.
Munarman pun mempertanyakan kasus apa lagi yang akan menjerat IB HRS.
“Kalau ada kasusnya (IB HRS) sebutkan sekarang juga kasusnya apa?,” tanya Munarman yang disampaikan ke Harian Terbit, Ahad (1/11/2020).
Munarman menegaskan, jika pun ada kasus hukum yang menjerat IB HRS maka kasus tersebut sudah jelas diadakan atau rekayasa. Sehingga upaya penjeratan hukum tersebut merupakan upaya kriminalitas terhadap IB HRS. Munarman pun mempertanyakan Istana apa yang akan menjerat IB HRS.
“Yang ngomong ada kasus itu istana mana..? Istana fir’aun atau istana namrud atau istana pasir?” pungkasnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab mengatakan akan pulang ke Indonesia bersama keluarganya dalam waktu dekat. Ia mengatakan alasan kembali ke tanah air ialah karena akan berjuang terhadap negara yang dianggapnya memprihatinkan.
Kabar rencana pulang itu disampaikan Rizieq lewat sebuah rekaman video berdurasi 1 menit, 30 detik yang beredar di media sosial. Dalam video itu, tampak Rizieq duduk di sofa di hadapan sejumlah pria dalam sebuah ruangan.
(ameera/arrahmah.com)