SANA’A (Arrahmah.com) – Pertempuran di Yaman terus berlangsung meskipun militer koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengumumkan gencatan senjata untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Yaman.
Sedikitnya 10 milisi Syiah Houtsi tewas setelah kendaraan mereka menjadi target ledakan di Zinjibar, provinsi Abyan beberapa menit sebelum gencatan senjata berlaku pada Ahad (26/7/2015) tengah malam, ujar sumber mengatakan kepada Al Jazeera.
Dalam 90 menit sejak gencatan senjata berlaku, Houtsi dilaporkan menembaki wilayah pemukiman penduduk di kota terbesar ketiga di Yaman, kota Taiz dan berusaha untuk mengambil kendali kota.
Sebelumnya milisi Syiah Houtsi telah menolak gencatan senjata yang dinyatakan oleh koalisi, menyatakan bahwa gencatan senjata hanya akan memberikan kesempatan bagi pejuang pro-pemerintah Hadi untuk berkumpul kembali, menurut tweet yang dikirim oleh pemimpin Houtsi, Abdulmalik Al-Houthi.
Saat mengumumkan gencatan senjata, juru bicara koalisi mengatakan: “Tindakan militer oleh pasukan koalisi akan dihentikan namun jika Houtsi dan pasukan sekutunya meluncurkan operasi militer atau membangun gerakan militer di daerah manapun, mereka akan berhadapan dengan pasukan koalisi.”
Juru bicara tersebut juga mengatakan: “Ada komitmen dari PBB bahwa Houtsi akan menerima gencatan senjata.”
Sebelumnya telah disepakati dua kali gencatan senjata untuk kemanusiaan, namun keduanya gagal karena masing-masing pihak melakukan pelanggaran dan pertempuran tidak pernah berhenti di Yaman. (haninmazaya/arrahmah.com)