SANA’A (Arrahmah.com) – Video telah muncul di media sosial yang diduga menunjukkan militerisasi sekolah-sekolah di Yaman yang dikendalikan oleh Houtsi yang didukung Iran.
Dalam satu klip, anak-anak kecil yang dilaporkan berasal dari Sekolah Modern al-Assriyah di Sana’a memerankan sebuah drama di mana seorang anak laki-laki dipanggil untuk berperang dan terbunuh dalam pertempuran, dan disebut sebagai martir. Ibu anak laki-laki tersebut, kemudian menyerahkan senapannya kepada anak lain.
“Demi harga diri, demi kehormatan, kita harus berkorban agar generasi penerus hidup dalam kebanggaan dan kehormatan,” kata bocah itu dalam pertunjukan yang disaksikan oleh anak-anak sekolah lainnya.
Milisi Syiah Houtsi telah merekrut secara paksa 10.300 anak di Yaman sejak 2014, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Februari oleh The Euro-Mediterranean Human Rights Monitor dan SAM for Rights and Liberties.
Laporan yang sama menunjukkan bahwa Houtsi yang didukung Iran menggunakan sekolah dan pusat pendidikan lainnya untuk merekrut anak di bawah umur ke dalam barisan mereka, lansir Al Arabiya (24/4/2021).
Milisi juga menargetkan sistem pendidikan dengan menyebarkan buku teks propaganda yang menyebarkan kebencian terhadap lawan kelompok sebagai bagian dari kurikulum sekolah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Institute for Monitoring Peace and Cultural Tolerance in School Education (IMPACT-SE).
Bahan bacaan untuk anak-anak sekolah dilaporkan menunjukkan gambar grafis dari mayat dan menggambarkan AS sebagai “Setan Besar” yang bertanggung jawab atas kejahatan dunia.
Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi berjanji untuk mengakhiri perekrutan anak-anak ke dalam angkatan bersenjata pemerintah dalam pertemuan tahun 2012 dengan Leila Zerrougui dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perwakilan Khusus PBB untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata.
Pemimpin Houtsi Abdul-Malik al-Houthi “juga berjanji untuk bekerja menuju reintegrasi anak-anak,” kata Zerrougui setelah pertemuan tahun 2012 dengan al-Houthi. (haninmazaya/arrahmah.com)