SANA’A (Arrahmah.com) – Kelompok teroris Syiah Houtsi yang didukung Iran di Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka ke Arab Saudi sampai koalisi militer yang dipimpin Riyadh mengakhiri serangannya terhadap daerah-daerah yang dikuasai Houtsi.
Milisi Syiah mengambil kendali ibu kota, Sana’a, pada tahun 2014 memimpin koalisi militer yang dipimpin Saudi untuk meluncurkan kampanye untuk merebut kembali daerah-daerah di bawah kendali Houtsi dan memulihkan pemerintahan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.
Pada konferensi pers pada Selasa (10/2/2021), menteri luar negeri pemerintah Houtsi mengatakan bahwa ketika serangan Saudi di daerah yang dikuasai Houtsi berhenti, kelompok itu akan mengakhiri serangannya terhadap Arab Saudi. Hisham Sharaf menambahkan bahwa dia mengarahkan pesannya kepada pemerintah Saudi dan pemerintahan Biden di Amerika Serikat, lansir MEMO (11/2).
Pernyataan Sharaf muncul setelah gerakannya melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Arab Saudi dan mengintensifkan ofensifnya untuk menguasai kota Marib di Yaman, di timur Sanaa.
Sharaf mengatakan bahwa operasi Houtsi di daerah Marib ditujukan untuk melawan “kehadiran teroris” yang menyertai pasukan pemerintah yang dipimpin Hadi.
Dia menambahkan bahwa setelah pertempuran dimulai di Marib, serangan udara Saudi menargetkan pasukan Houtsi, yang mendorong Houtsi untuk merespon dengan menyerang Arab Saudi. (haninmazaya/arrahmah.com)