SANAA (Arrahmah.id) – Sebuah rudal menghantam kapal kargo milik Amerika di lepas pantai Yaman pada Senin (15/1/2024), kata badan keamanan Inggris dan perusahaan risiko maritim, sehari setelah Houtsi menembakkan rudal jelajah ke kapal perusak Amerika.
Badan keamanan Operasi Perdagangan Maritim Inggris, yang dijalankan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, melaporkan sebuah “kapal yang terkena serangan rudal dari atas” di Teluk Aden. Namun pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Menurut Ambrey, sebuah perusahaan risiko maritim asal Inggris, kebakaran terjadi di kapal curah milik AS yang berbendera Kepulauan Marshall, namun kapal tersebut tetap layak berlayar dan tidak ada korban jiwa.
Komando Pusat Amerika Serikat mengidentifikasi kapal tersebut sebagai M/V Gibraltar Eagle.
Insiden ini akan semakin meningkatkan kekhawatiran pengiriman dan keamanan di wilayah yang bergejolak di mana kelompok Houtsi yang didukung Iran selama beberapa pekan telah menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal yang mereka anggap memiliki hubungan dengan “Israel” di Laut Merah yang berdekatan.
Pasukan AS dan Inggris membalas pada Jumat (12/1) dengan serangan terhadap sejumlah sasaran pemberontak di Yaman, yang menurut Houtsi tidak akan menghalangi mereka.
Tiga rudal diluncurkan oleh Houtsi, kata Ambrey, dan dua di antaranya tidak mencapai laut.
Ambrey “menilai serangan itu menyasar kepentingan AS sebagai respon terhadap serangan militer AS terhadap posisi militer Houtsi di Yaman”, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa kapal tersebut “dinilai tidak berafiliasi dengan Israel”.
“Dampaknya dilaporkan menyebabkan kebakaran di palka. Kapal curah tersebut dilaporkan masih layak berlayar, dan tidak ada korban luka yang dilaporkan,” katanya.
Kapal tersebut sedang transit di Koridor Transit Rekomendasi Internasional, sebuah jalur di Teluk Aden yang dipatroli untuk mencari bajak laut, ketika kapal tersebut diserang, tambah Ambrey.
Belum ada pernyataan langsung dari Houtsi, namun sumber militer Houtsi dan pemerintah Yaman mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa mereka menembakkan tiga rudal pada Senin (15/1).
Militer AS mengatakan pada Ahad (14/1) bahwa pasukannya menembak jatuh sebuah rudal jelajah yang ditembakkan ke kapal perang perusak Amerika dari wilayah Yaman yang dikuasai Houtsi. Tampaknya ini adalah serangan pertama terhadap kapal perusak Amerika.
Kelompok Houtsi mengatakan serangan mereka terhadap pelayaran Laut Merah merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza, di mana wilayah yang diduduki telah berperang dengan “Israel” selama lebih dari tiga bulan.
Sekitar 12 persen perdagangan global biasanya melewati Selat Bab al-Mandab, pintu masuk Laut Merah antara barat daya Yaman dan Djibouti, namun serangan Houtsi telah mempengaruhi arus perdagangan.
Washington bulan lalu mengumumkan inisiatif keamanan maritim, Operation Prosperity Guardian, untuk melindungi lalu lintas maritim di wilayah tersebut. Namun kelompok Houtsi terus melakukan serangan meski telah mendapat beberapa peringatan. (zarahamala/arrahmah.id)