SANA’A (Arrahmah.com) – Pemberontak Syiah Houtsi telah melarang aplikasi Whatsapp, dan itu merupakan penumpasan terhadap kebebasan berbicara, Gulf Eyes melaporkan pada Selasa.
Sejak September 2014, kudeta yang memaksa Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi ke pengasingan, kelompok Houtsi telah mengontrol lembaga pemerintah utama yang terletak di ibukota Yaman, Sana’a.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Yaman, yang berada di bawah kendali Houtsi, sebelumnya telah melarang berbagai website dan aplikasi termasuk berbagi foto aplikasi Instagram dan aplikasi instant mesagging Telegram juga telah dilarang.
Kementerian itu melarang warga sipil di Yaman mengakses puluhan situs-situs berita dan semua situs dengan domain “Israel” dengan bantuan perusahaan Kanada Netsweeper.
Yaman telah terkunci dalam pertempuran sengit antara kelompok teroris Syiah-Houtsi dengan pemerintah Yaman. (fath/arrahmah.com)