HUDAIDAH (Arrahmah.com) – Teroris Syiah Houtsi menahan 16 kapal di pelabuhan Yaman, Hudaidah dan Salif, yang membawa makanan dan produk minyak. Mereka mengancam akan merusak beberapa gandum dan tepung, kata Pusat Operasi Kemanusiaan Komprehensif di Yaman.
Pusat Operasi Kemanusiaan itu juga mengatakan pada Jumat (2/11/2018) bahwa kapal yang ditahan di dalam pelabuhan Hudaidah berjumlah lima kapal yang membawa obat-obatan, peralatan medis, gula, dan gas cair.
Sedangkan kapal yang terperangkap di area depan pelabuhan Hudaidah berjumlah delapan kapal yang membawa jagung, kedelai, gandum, tepung, dan gas cair.
Sementara kapal yang ditahan di dalam pelabuhan Salif berjumlah tiga kapal, termasuk dua kapal yang tidak diizinkan membongkar muatan jagung, gandum, dan kedelai mereka.
Terdapat 134 migran dan 293 pelaut dari 17 negara Asia, Eropa, dan Afrika di atas kapal itu. Total berat kapal yang dikuasai adalah 198.860,88 ton, terdiri dari 116.880 ton gandum, jagung, gula, kedelai, dan 79.722 ton obat-obatan dan peralatan medis, dan 119.022 ton gas cair.
Kapal-kapal itu membawa bendera sembilan negara: Djibouti, Sierra Leone, Malta, Komoro, Kepulauan Marshall, Palhams, Panama, Nigeria, dan Palau.
Pusat Operasi Kemanusiaan itu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melakukan tekanan kepada Teroris Syiah Houtsi untuk mempercepat pembebasan kapal-kapal ini dan membongkar muatan mereka.
April lalu, Teroris Syiah Houtsi telah menahan kapal di area depan pelabuhan Hudaidah selama lebih dari (26) hari.
(fath/arrahmah.com)