SANAA (Arrahmah.com) – Pemberontak Houtsi mengklaim telah menembak jatuh helikopter Apache milik Saudi di dekat perbatasan dengan tetangganya di utara, menewaskan dua pilot sehari setelah lebih dari 100 tahanan Houtsi dibebaskan oleh koalisi yang dipimpin Saudi.
Yahya Sarea, seorang juru bicara Houtsi, mengatakan di Twitter bahwa “sebuah helikopter Apache Saudi ditembak jatuh oleh rudal darat-ke-udara … dan dua pilotnya tewas karena benar-benar terbakar.”
Belum ada konfirmasi dari koalisi pimpinan Saudi yang telah melakukan serangan militer brutal selama lima tahun di negara termiskin di Timur Tengah itu.
Pada Kamis (28/11/2019) sekitar 128 pemberontak Houtsi yang ditahan di Arab Saudi dibebaskan dan diterbangkan ke ibukota Yaman, Sanaa. Mereka telah ditangkap di berbagai bagian Yaman antara 2015 dan awal tahun ini.
Bulan ini seorang pejabat senior di Riyadh mengatakan memiliki “saluran terbuka” dengan pemberontak ketika upaya untuk mengakhiri konflik lima tahun memperoleh momentum.
Konflik di Yaman dimulai dengan pengambilalihan Sanaa oleh pemberontak Houtsi tahun 2014, yang sekarang mengendalikan sebagian besar negara miskin di utara itu.
Koalisi yang dipimpin Arab Saudi-UEA melakukan intervensi pada Maret 2015 untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansur Hadi.
Perang saudara lima tahun telah menewaskan puluhan ribu orang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, menurut organisasi-organisasi bantuan, dan telah mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan dalam apa yang oleh PBB sebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (Althaf/arrahmah.com)