RIYADH (Arrahmah.com) – Tiga wanita dilaporkan SPA kemarin (26/5/2020) cedera dalam sebuah serangan rudal di kota Jazan, Saudi selatan, menambahkan bahwa Houtsi telah menembakkan proyektil tersebut dari Yaman.
Menurut SPA, juru bicara Pertahanan Sipil Saudi di Jazan, Mohammed Al-Ghamdi, melaporkan bahwa militer telah mendeteksi rudal dari Yaman yang menuju ke suatu daerah di selatan kerajaan.
Rudal itu kemudian mengenai Jazan, merusak rumah dan melukai tiga wanita yang kemudian dibawa ke rumah sakit. Kondisi korban hingga dilaporkan telah stabil.
Ini bukan insiden pertama di mana Houtsi – gerakan militan Syiah yang didukung oleh Iran yang telah mengambil alih sebagian besar wilayah di Yaman dan menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional – telah melakukan serangan rudal tanpa pandang bulu yang menargetkan situs militer dan sipil.
Setelah lima tahun perang saudara di Yaman berlangsung, di mana koalisi Saudi telah bertujuan untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dan mengalahkan Houtai, kelompok-kelompok tersebut telah berhasil melancarkan serangan demi serangan dengan pasukan daratnya ke selatan kerajaan.
Orang-orang Houtsi dituduh melakukan sejumlah pelanggaran hak asasi manusia lainnya sepanjang konflik di Yaman, termasuk pemaksaan wajib militer atas para pemuda, penyitaan bantuan medis yang dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan penahanan para jurnalis yang berlanjut.
Serangan terhadap Jazan terjadi ketika enam orang Saudi ditembak dan terbunuh di wilayah barat daya Assir. Insiden itu, bagaimanapun, belum dikonfirmasi terkait ‘terorisme’ tetapi menambah kerusuhan yang terlihat di selatan kerajaan dalam beberapa tahun terakhir. (Althaf/arrahmah.com)