SANA’A (Arrahmah.id) – Kelompok bersenjata Houtsi yang bersekutu dengan Iran di Yaman mengatakan bahwa mereka telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat dan “Israel”, dengan kapal-kapal perang koalisi Barat yang bertahan di tengah-tengah berlanjutnya dampak perang di Gaza.
Yahya Saree, juru bicara militer kelompok tersebut, mengatakan dalam sebuah pidato video pada Rabu malam bahwa Houtsi menyerang kapal kargo Maersk Yorktown di Teluk Aden, lansir Al Jazeera (25/4/2024).
Militer AS mengonfirmasi bahwa Houtsi meluncurkan rudal balistik antiship dari wilayah mereka ke arah kapal, yang diidentifikasi sebagai “kapal berbendera, dimiliki, dan dioperasikan oleh AS dengan 18 orang awak kapal berkewarganegaraan AS dan empat orang Yunani”.
“Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan oleh kapal AS, koalisi, atau kapal komersial,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Pertahanan Nasional Yunani mengatakan pada Kamis bahwa salah satu kapal militer negara tersebut yang bertugas dalam misi angkatan laut Uni Eropa untuk melawan Houtsi di Laut Merah mencegat dua pesawat tak berawak yang diluncurkan ke sebuah kapal komersial dari Yaman.
United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) sebelumnya telah mengonfirmasi sebuah insiden yang terjadi sekitar 72 mil laut (133 km) di tenggara pelabuhan Djibouti di Teluk Aden.
Dalam sebuah pernyataan, Inggris mengatakan bahwa kapal perang Angkatan Laut Inggris, HMS Diamond, menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan oleh Houtsi dari Yaman yang menargetkan sebuah kapal dagang.
“Inggris terus berada di garis depan dalam respon internasional terhadap serangan berbahaya Houtsi yang didukung Iran terhadap kapal-kapal komersial, yang telah merenggut nyawa pelaut internasional,” ujar Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps.
Saree mengatakan bahwa kelompok ini menargetkan kapal “Israel” MSC Veracruz di Samudera Hindia dan meluncurkan proyektil ke kapal perang AS.
Militer AS mengatakan dalam waktu dua jam setelah serangan terhadap Maersk Yorktown, pasukannya “berhasil melumpuhkan dan menghancurkan” empat pesawat tak berawak di atas Yaman.
“Tindakan-tindakan ini diambil untuk melindungi kebebasan navigasi dan membuat perairan internasional lebih aman dan lebih terjamin bagi kapal-kapal AS, koalisi, dan kapal-kapal dagang,” katanya.
Houtsi, yang mendukung kelompok perlawanan Palestina Hamas, telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di perairan dekat pantai mereka sejak November lalu sebagai bagian dari klaim untuk menghentikan perang “Israel” di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.000 orang Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (haninmazaya/arrahmah.id)