SANA’A (Arrahmah.id) – Kelompok teroris Syiah Houtsi Yaman yang didukung Iran, mengecam kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Arab Saudi, mengatakan mereka tidak akan setuju untuk memperpanjang gencatan senjata dalam perang tujuh tahun itu.
“Kami menolak hasil apa pun untuk kunjungan presiden Amerika ke wilayah yang menyentuh kedaulatan, keamanan, dan stabilitas Yaman, dewan politik yang berkuasa di Houtsi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (16/7/2022).
Setelah Biden bertemu dengan para pejabat dalam perjalanannya ke sana pekan lalu, Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Arab Saudi telah berkomitmen untuk memperpanjang dan memperkuat gencatan senjata yang dimediasi PBB di Yaman dan akan terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang yang mengguncang Teluk Arab dan memicu krisis kemanusiaan, lansir Al Arabiya (17/7).
Semua pihak dalam perang tujuh tahun tersebut menyetujui gencatan senjata dua bulan pada bulan April, lalu memperbarui gencatan senjata untuk dua bulan lagi pada bulan Juni. Pernyataan Gedung Putih menyarankan gencatan senjata yang rapuh sekali lagi akan diperpanjang.
Houtsi mengatakan, bagaimanapun, bahwa gencatan senjata tidak dapat diulang di masa depan. Namun, pernyataan mereka tampaknya membuka pintu untuk negosiasi jika ada gencatan senjata yang dihormati oleh Saudi dan sekutu mereka dalam perang. (haninmazaya/arrahmah.id)