TEL AVIV (Arrahmah.com) – Hotel-hotel dan penginapan di “Israel” telah mengalami gelombang pembatalan untuk minggu kedua berturut-turut di tengah meningkatnya operasi militer “Israel” di Jalur Gaza, surat kabar Israel Haaretz melaporkan, Ahad (20/7/2014).
Kementerian Pariwisata “Israel” mengatakan bahwa tahun ini kota-kota dan resort di “Israel” diperisapkan untuk menyabut puncak kedatangan para turis dari dalam dan luar negeri, tetapi operasi militer “Israel” di Gaza menghancurkan semua harapan itu. Beberapa dari mereka yang membatalkan liburannya dipanggil oleh militer untuk mengambil bagian dalam perang di Gaza, menurut Haaretz.
Hotel-hotel itu diperkirakan menderita kerugian sebesar 99 juta USD dari pengunjung asing yang telah membatalkan perjalanan yang telah direncanakannya ke negara itu, dan selanjutnya kerugian sebesar 24 juta USD dari pengunjung lokal “Israel”.
“Israel” terus beroperasi di Gaza selama dua minggu. Serangan “Israel” telah mengakibatkan kematian 508 warga Palestina dan cedera dari 3.150. Menurut tentara “Israel”, 13 tentaranya tewas dan 101 luka-luka.
Seminggu sebelumnya, Yedioth Ahronoth mengungkapkan bahwa ribuan penerbangan ke “Israel” dibatalkan dan ribuan wisatawan yang telah menghabiskan liburan musim panas mereka di “Israel” meninggalkan negara itu karena situasi keamanan yang memburuk.
Lebih dari 30.000 wisatawan memajukan keberangkatan mereka karena khawatir terjadi eskalasi perang yang dapat menyebabkan penutupan Bandara Internasional Ben Gurion.
Sekitar 3,5 juta wisatawan yang mengunjungi “Israel” pada tahun 2013, menurut Biro Pusat Statistik “Israel”
(ameera/arrahmah.com).