JAKARTA (Arrahmah.com) – Sehari menjelang pemilu 9 April esok, warga DKI Jakarta kembali disuguhi oleh pemprov DKI pimpinan Jokowi-Ahok dengan terbakarnya bus Transjakarta. Hal ini membuat warga DKI merasa tidak nyaman dan was-was mengggunakan armada Transjakarta yang meski baru namun suku cadangnya banyak yang berkarat dan kondisinya buruk, sehingga musibah kebakaran bus seperti yang terjadi siang tadi dapat terjadi kapan saja.
Bus Transjakarta yang terbakar kali ini menimpa bus yang beroperasi di Koridor 4 Pulogadung – Halimun. Lokasi kejadian di depan Jalan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kasie Ops Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Muchtar Zakaria mengatakan, setelah ada laporan sekitar pukul 13.30 WIB, tiga mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Dua dari Jakarta Selatan dan satu dari Jakarta Timur, dan api padam sekitar pukul 02.00 WIB.
”Sebetulnya api padam hanya 15 menit, tapi menuju ke lokasi butuh waktu. Mobil tidak ada yang berani maju karena hebatnya kobaran api. Sehingga kita lawan arus,” kata dia, Selasa (8/4/2014) lansir ROL.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Menurut Muchtar, kebakaran disebabkan karena konsleting listrik di dalam mesinnya.
”Perkiraan kita konsleting listrik, dan ditambah ada kebocoran gas menyebabkan mudah menyebar,” kata dia. Kini, bus Transjakarta tersebut sudah diamankan di Polsek Setiabudi.
(azm/arrahmah.com)