RABAT (Arrahmah.com) – Tokoh Yahudi Maroko, Jacob Cohen, yang dikenal karena ide-ide anti-Zionisnya, menyatakan bahwa “‘Israel’ masih menggunakan penyebab Holocaust untuk membenarkan pendudukan dan mendapatkan simpati dari opini publik global”. Demikian dikutip MEMO pada Rabu (9/1/2019).
Menurutnya, Holocaust seolah menjadi “agama baru” yang diciptakan Zionis untuk memengaruhi dunia, kutip Morocco World News.
Pernyataan Cohen ini muncul dalam seminar berjudul: “Holocaust dan Agenda Zionis” yang diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah, Kelompok Kerja Nasional untuk Palestina di Rabat pada Jumat pekan lalu.
Cohen, yang juga seorang penulis dan aktivis hak asasi manusia, menambahkan: “‘Israel’ telah berusaha untuk berinvestasi dalam tujuan ini sejak tahun 1970-an untuk menebus citra publiknya dan mengalihkan dunia dari pelanggaran yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.”
“‘Israel’ selalu berusaha mengangkat masalah ini untuk menunjukkan dirinya seolah terancam,” katanya.
Cohen melanjutkan: “Di tingkat domestik, semua pemerintah ‘Israel’ berusaha untuk membasmi masalah Holocaust dalam kesadaran warga ‘Israel’ untuk terus menyebarkan ketakutan dan kekerasan dan menciptakan kondisi permanen yang sesuai untuk perang.”
“Pihak berwenang ‘Israel’ mengklaim bahwa ‘Israel’ membutuhkan keamanan, sehingga harus menjaga Dataran Tinggi Golan dan wilayah Arab lainnya dalam kondisi pendudukan. Dengan demikian, mereka selalu berusaha meyakinkan para diplomat asing untuk percaya pada narasi semacam itu,” paparnya.
Cohen menunjukkan bahwa setelah beberapa negara Uni Eropa memboikot beberapa produk ‘Israel’ yang diproduksi di pemukiman di Tepi Barat, “‘Israel’ selalu menanggapinya dengan menerbitkan beberapa gambar yang menunjukkan pedagang Yahudi diboikot oleh Nazi, mengklaim bahwa ada upaya untuk mereproduksi skenario yang sama dari Holocaust. Propaganda seperti itu memaksa banyak negara ragu dan mempertimbangkan kembali ide memboikot produk-produk ‘Israel’.”
Cohen juga mengindikasikan bahwa “lobi Yahudi sedang berupaya untuk mengubah Holocaust menjadi peristiwa sejarah yang tidak perlu dipertanyakan lagi yang seharusnya tidak ditempatkan di bawah pengawasan sebagaimana narasi sejarah lainnya. Demikian juga, lobi ini berusaha untuk memblokir semua jenis penelitian tentang masalah tersebut.”
Dia mengindikasikan: “Lobi Yahudi melarang penggunaan istilah “Holocaust” untuk menggambarkan penderitaan orang-orang Indian atau Afrika yang dianiaya, menahbiskan semua upaya yang mungkin untuk mengkhususkannya bagi orang Yahudi.”
Cohen menganggap bahwa “ada banyak jenis tindakan represif yang dapat disebut sebagai Holocaust dan bukan hanya yang terkait dengan orang Yahudi.”
Cohen, yang lahir di kota Meknes, Maroko, tahun 1944 membenarkan bahwa “‘Israel’ tidak menginginkan perdamaian dan bergantung pada sistem yang tidak bisa menghentikan penggunaan senjata.” (Althaf/arrahmah.com)