Sejumlah cendekiawan Jerman, dalam deklarasi yang dimuat di koran Frankfurter Rundschau, mengatakan, sejak 6 dekade lalu hingga kini, holocaust telah mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan bangsa Palestina, yang masih terus mengalami peningkatan.
Dalam deklarasi para cendekiawan Jerman ini disebutkan, Israel menyalahgunakan holocaust dan melanggar hak-hak asasi. Sementara itu, dengan bantuan-bantuan ekonomi, politik dan militernya kepada Zionis, AS berusaha memperahankan keberadaan rezim ini.
Deklarasi para cendekiawan Jerman juga menegaskan bahwa rakyat Palestina sama sekali tidak bersalah sehingga harus menerima limpahan dosa-dosa orang Eropa, dan bahwa Eropa lah yang bertanggung jawab terhadap kondisi hidup serta hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Palestina.
Sebagaimana diketahui, holocaust, yang diklaim kaum Yahudi sebagai peristiwa pembantaian oleh Nazi Jerman di bawah Adof Hitler di masa Perang Dunia II selalu diekspos telah menyebabkan lebih dari enam juta kaum Yahudi ‘dibantai’ di ruang gas di kamp-kamp Auschwitz. Namun beberapa pengamat sejarah dan penelitian menunjukkan, cerita itu hanya ‘kebohongan’ tergoranisir dan tercanggih kaum Yahudi.
Norman G. Finkelstein dalam sebuah bukunya berjudul; The Holocaust Industry mengatakan semua cerita-cerita itu hanyalah ‘kebohongan’ tergoranisir dan tercanggih di abad ini oleh kaum Yahudi hanya untuk memeras uang.
Sebelumnya, sebuah uji forensik menggunakan radar elektronik sebuah tim Australia yang dipimpin oleh Richard Krege, seorang insinyur elektronik terkemuka, telah menemukan bahwa tidak ada bukti kuburan massal dalam kasus holocaust, sebagaimana yang sering digembar-gemborkan Yahudi.[irib/hid/cha]