PARIS (Arrahmah.com) – Dengan dalih memerangi pejuang Daulah Islam (ISIS), negara-negara kafir membentuk aliansi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, salah satunya termasuk Perancis, mereka siap melancarkan serangan ke Irak dan Suriah.
Presiden negara kafir Perancis, Francois Hollande mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan pasukan darat ke Irak dan akan membatasi aksi militernya hanya di Irak, bukan ke Suriah.
“Saya memutuskan untuk menanggapi permintaan dari pemerintah Irak untuk memberikan dukungan udara,” ujar Hollande menurut laporan AFP pada Kamis (18/9/2014). Dia menambahkan : “Kami tidak akan pergi lebih jauh dari itu. Tidak akan ada pasukan darat dan kami hanya akan melakukan intervensi di Irak.”
Hollande menambahkan bahwa serangan di Irak akan dimulai segera setelah target “diidentifikasi”.
Komentar Hollande datang setelah presiden negara penjajah AS, Barack Obama, mengumumkan koalisi dengan lebih dari 40 negara untuk memerangi Islam dan kaum Muslimin dengan dalih memerangi ISIS.
Obama mengatakan Perancis dan Inggris sudah terbang ke Irak bersama AS dan menambahkan bahwa Australia dan Kanada akan mengirim penasehat militer mereka ke negara tersebut.
Dia juga menyatakan kesediaan Arab Saudi untuk menjadi basis dalam misi AS kali ini, untuk melatih pejuang Suriah moderat pro-AS dan mengatakan pasukan Jerman juga akan mengambil bagian dalam misi pelatihan.
Seperti trauma akan masa lalu, AS melalui Barack Obama menyatakan bahwa kemungkinan untuk mengirimkan pasukan darat akan dikubur dalam-dalam.
“Pasukan Amerika yang telah dikerahka ke Irak, tidak dan tidak akan memiliki misi tempur (lagi),” klaim Obama di Komando Sentral AS. (haninmazaya/arrahmah.com)