SUMBAWA (Arrahmah.id) – Waki Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendorong agar para santri supaya belajar dengan baik untuk mendukung kemajuan bangsa. HNW juga menegaskan bahwa umat Islam harus berkontribusi untuk menghadirkan generasi yang bertakwa.
Pesan tersebut disampaikan oleh HNW dalam acara pembukaan tahun pendidikan 2023/2024 dan pelantikan santri baru Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
HNW juga menyampaikan beberapa pesan kepada para santri agar sukses dalam menempuh pendidikan di Pesantren.
Pertama, HNW mengatakan para santri harus menyadari mereka sangat beruntung menempuh pendidikan di PMI Dea Malela.
“Tempat kalian belajar ini adalah lembaga pendidikan yang memiliki latar dan spirit sejarah perjuangan dan sukses yang luar biasa. Namun demikian, juga sangat mengikuti perkembangan zaman dan mempersiapkan jurus-jurus agar kemajuan zaman tidak merusak peradaban apalagi terhadap umat, melainkan agar perubahan zaman bisa terus diarahkan, yang justru bermanfaat dan berkontribusi untuk kemajuan umat dan kemaslahatan peradaban manusia secara global,” ungkap HNW seperti dilansir pada Ahad (9/7/2023).
“PMI Dea Malela menjawab tantangan dan perkembangan zaman. Di era globalisasi yang ditemui para santri dari generasi milenial maupun Z ini, sistem belajar mengajar di Pesantren Dea Malela juga sangat modern dan mengantisipasi agar bisa menyiapkan kader ulama dan pemikir Islam yang mengatasi tantangan dan peluang zaman,” lanjutnya.
“PMI Dea Malela menjawab tantangan dan perkembangan zaman. Di era globalisasi yang ditemui para santri dari generasi milenial maupun Z ini, sistem belajar mengajar di Pesantren Dea Malela juga sangat modern dan mengantisipasi agar bisa menyiapkan kader ulama dan pemikir Islam yang mengatasi tantangan dan peluang zaman,” lanjutnya.
HNW juga menceritakan bahwa 100 tahun yang lalu, atau sekitar tahun 1920-an, banyak pemuda-pemuda Indonesia yang belajar di luar negeri, seperti Hasyim Asy’ari, Ahmad Dahlan, Mas Mansyur, dan Abdul Kahar Mudzakkir.
Para pemuda ini beangkat ke Mekkah atau Kairo untuk belajar, menimba ilmu, dan menguatkan jaringan. Ada juga yang berangkat ke Belanda, seperti Mohammad Hatta, AA Maramis, dan Ahmad Subarjo.
Setelah selesai masa belajarnya, mereka kemudian kembali ke Indonesia, dan menjadi bagian yang sangat penting dari tokoh-tokoh bangsa yang pada tahun 1945, menghadirkan kemerdekaan Indonesia yang dinikmati oleh para generasi penerus hingga saat ini.
“Anak-anak, kalian sekarang berada di era menuju Indonesia Emas tahun 2045 sejak Indonesia merdeka tahun 1945. Maka wujudkanlah hukum sejarah, yang menegaskan bahwa sejarah adalah pengulangan. Mulailah dengan menanamkan tekad kuat dan visi hebat dalam belajar dan menuntut ilmu. Kuasai semua ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan di PIM, kembangkan wawasan dan perluas pergaulan,” pesan HNW.
Apalagi, lanjutnya, santri Dea Malela bukan hanya datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari berbagai negara. Ia menegaskan penting bagi para santri untuk mempertebal nilai dan ilmu agama.
“Karena, ia menjadi bingkai dan spirit sukses juga. Sehingga ketika tahun 2045 tiba, kalian diharapkan akan mengulang kesuksesan pendahulu kalian, yang mampu membawa perubahan besar Indonesia merdeka. Untuk tahun 2045, agar kalian bisa menjadi kontributor utama membawa umat, bangsa dan negara sukses mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, menjadi negara yang maju selevel dengan negara-negara maju lainnya,” papar HNW.
Namun, HNW mengingatkan untuk mencapai kesuksesan seperti itu, memang tidak mudah. Hal yang dibutuhkan adalah niat yang kuat, kerja dan upaya keras juga dibarengi dengan selalu bermunajat mendekatkan diri kepada Allah, dengan selalu menjalankan perintah Allah SWT dan sunnah Rasulullah, juga ajaran para kiai, pendidik, dan guru-guru lainnya.
“Maka saya titip pesan, jangan sia-siakan kesempatan kalian menempuh pendidikan di pesantren ini. Selalulah berjuang, belajar yang giat, patuhi orang tua, para guru dan para kyai. Maksimalkan waktu, potensi, dan kesempatan. Jangan memubazirkan. Dengan begitu, kalian akan membentuk diri kalian menjadi manusia yang unggul, yang mampu menjawab dan mengatasi semua tantangan dan hambatan yang ada,” pungkas HNW. (rafa/arrahmah.id)