BEIRUT (Arrahmah.com) – Pejabat politik “Hizbullah”, Hussein Hussein Khalil, untuk pertama kalinya mengungkapkan rincian tentang peran yang dimainkan rezim Suriah dalam mendukung “Hizbullah” selama perang Juli 2006 melawan “Israel”.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Manar TV, Khalil menunjukkan bahwa “Tentara Suriah memberikan pasokan militer kepada perlawanan [‘Hizbullah’] selama hari-hari perang Juli,” menekankan bahwa “Presiden Bashar Asad adalah mitra kunci dalam kemenangan atas ‘Israel’, dan posisinya benar-benar tak terlupakan.”
Dia menambahkan, “tentara Suriah membuka gudang-gudangnya dan mengirim semua senjata berkualitas ke perlawanan, di mana Mayor Jenderal Mohammed Suleiman, yang kemudian dibunuh, mengawasi transfer senjata-senjata ini. Pada hari-hari terakhir perang, terutama dalam pembantaian tank Merkava ‘Israel’,” ungkapnya seperti dilansir AMN (2/8/2020).
Khalil mengungkapkan pesan yang dikirim oleh Presiden Bashar Asad kepada Sekretaris Jenderal “Hizbullah” Sayyed Hassan Nasrallah, yang disampaikan oleh Mayor Jenderal Assef Shawkat, yang dibunuh pada awal krisis Suriah, surat itu mengonfirmasi kesiapan Angkatan Darat Suriah untuk bergerak ke arah depan jika perlawanan menganggapnya tepat, bahkan jika terpaksa bergerak ke arah Beqa’a barat.
Khalil menambahkan bahwa “Sekretaris Jenderal ‘Hizbullah’ tidak melupakan peran yang dimainkan oleh Presiden Bashar Asad.” (haninmazaya/arrahmah.com)