TEL AVIV (Arrahmah.id) — Sedikitnya delapan tentara Israel tewas saat melawan kelompok Syiah Hizbullah yang menyusup masuk lewat darat dari Lebanon, kata militer Israel (2/10/2024).
Para tentara tersebut, dilansir New York Post (3/20), tewas dalam dua baku tembak terpisah di Lebanon selatan, salah satunya penyergapan di dekat terowongan Hizbullah.
Pertempuran itu terjadi saat Israel menghadapi ancaman di tiga garis depan utama, ungkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ia bersumpah untuk membalas serangan rudal balistik Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Netanyahu juga berjanji untuk melumpuhkan kemampuan peluncuran roket Hizbullah di Lebanon selatan dan melanjutkan pertempuran di Gaza untuk mengalahkan Hamas.
“Kami akan menyelamatkan sandera kami di selatan, kami akan memulangkan penduduk kami di utara, kami akan menjamin kekekalan Israel,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Korban tewas pertama dari serangan Israel ke Lebanon diidentifikasi sebagai Kapten Eitan Itzhak Oster (22) dari Unit Komando Egoz.
Empat orang lainnya dari unitnya juga ikut tewas, termasuk: Kapten Harel Etinger (23), Sersan Satu Noam Barzilay (22), Sersan Satu Or Mantzur (21), dan Sersan Satu Nazar Itkin (21), ungkap Times of Israel.
Lima tentara ikut terluka parah selama serangan itu, kata militer.
Sementara itu, Kapten Itai Ariel Giat (23) dari Unit Teknik Tempur Yahalom, serta Sersan Almken Terefe (21) dan Sersan Staf Ido Broyer (21) dari Unit Pengintaian Brigade Golani, tewas dalam insiden kedua.
Sebelumnya, The Times of London telah melaporkan bahwa sejumlah tentara Israel tewas setelah disergap di dekat terowongan Hizbullah di dekat desa Odaisseh di Lebanon selatan.
Seorang yang selamat dari penyergapan itu mengatakan kepada media tersebut bahwa semua orang di unitnya terluka dalam serangan itu — tetapi mereka berhasil mundur.
Hizbullah, di pihaknya, mengatakan para pejuangnya telah melukai dan membunuh sekelompok tentara Israel setelah meledakkan alat peledak.
Perkembangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Hizbullah mengatakan para pejuangnya memerangi pasukan Israel di kota perbatasan Maroun el-Ras.
Kelompok itu mengatakan mereka juga telah menembakkan roket ke pos-pos militer di dalam Israel.
Kepala media Hizbullah Mohammad Afif mengatakan pertempuran itu hanyalah “babak pertama” dan bahwa kelompok itu memiliki cukup pejuang, senjata, dan amunisi untuk memukul mundur Israel. (hanoum/arrahmah.id)