ARAB Al ARAMSHE (Arrahmah.id) – Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon telah mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah fasilitas militer di “Israel” utara yang melukai sedikitnya 14 tentara, dan mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan atas serangan “Israel” yang menewaskan para anggota Hizbullah.
Kelompok yang berafiliasi dengan Iran ini mengatakan bahwa mereka melancarkan “serangan gabungan dengan peluru kendali dan pesawat tak berawak peledak ke pusat komando pengintaian militer baru di Arab al-Aramshe,” sebuah desa dengan penduduk mayoritas Arab di Israel utara yang terletak di dekat perbatasan Lebanon.
Militer “Israel” mengatakan bahwa 14 tentaranya terluka dalam serangan Rabu (17/4/2024) dan enam di antaranya dalam kondisi serius, lansir Al Jazeera.
Kemudian, militer “Israel” mengklaim bahwa jet-jet tempurnya telah menghantam “infrastruktur teroris” Hizbullah di Lebanon timur.
Serangan ini terjadi sehari setelah serangan “Israel” di Lebanon selatan menewaskan tiga orang, termasuk seorang komandan lapangan Hizbullah yang diidentifikasi oleh tentara “Israel” sebagai Ismail Yusaf Baz.
“Israel” mengatakan bahwa serangannya menewaskan dua komandan Hizbullah setempat dan seorang anggota lainnya, sementara kelompok tersebut mengatakan bahwa tiga anggotanya tewas. Otoritas lokal “Israel” juga mengatakan bahwa tiga orang terluka dalam serangan dari Lebanon pada Selasa.
Pada Senin, beberapa tentara “Israel” yang menyeberang ke wilayah Lebanon terluka ketika Hizbullah meledakkan bahan peledak, serangan pertama dalam enam bulan terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, sekutu Hamas tersebut mengatakan bahwa para pejuangnya telah menanam bahan peledak di daerah Tel Ismail di Lebanon selatan.
Hizbullah dan Israel telah saling tembak selama lebih dari enam bulan, bersamaan dengan perang Gaza yang merupakan permusuhan paling serius sejak mereka berperang pada tahun 2006.
Pertempuran ini telah memicu kekhawatiran tentang risiko eskalasi lebih lanjut, yang semakin meningkat sejak Iran melakukan serangan terhadap Israel dengan ratusan pesawat tak berawak, rudal jelajah, dan rudal balistik pada akhir pekan lalu.
“Israel” telah mengatakan bahwa mereka akan merespons meskipun beberapa negara Barat telah mendesaknya untuk menghindari eskalasi konflik di Timur Tengah.
Serangan Iran ini menyusul serangan udara “Israel” ke kedutaan besar Iran di Damaskus pada 1 April, yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengatakan kepada Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu bahwa Washington tidak akan mengambil bagian dalam serangan balasan “Israel” terhadap Iran. (haninmazaya/arrahmah.id)