BEIRUT (Arrahmah.id) – “Hizbullah” Libanon membantah pada Jumat (18/3/2022) bahwa pejuangnya mendukung militer Rusia di Ukraina setelah Kiev menuduh kelompok yang didukung Iran dan Suriah mengirim tentara bayaran untuk mendukung invasi Moskow.
“Tidak seorang pun dari ‘Hizbullah’, tidak ada pejuang atau ahli militer, pergi ke arena ini atau salah satu arena perang ini,” kata sekretaris jenderal kelompok itu, Hassan Nasrallah, dalam sambutan yang disiarkan televisi, lansir Al Arabiya.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina merilis sebuah pernyataan pada Jumat yang mengatakan bahwa sekitar 1.000 tentara bayaran Suriah dan pejuang “Hizbullah” direkrut untuk berperang di Ukraina.
Dalam beberapa hari terakhir, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan sebuah inisiatif untuk mengizinkan “sukarelawan” dari Timur Tengah untuk bergabung dengan pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina.
“Hizbullah” memiliki pejuang dan ahli yang bertempur bersama rezim Asad di Suriah dan lainnya di Yaman untuk mendukung Houtsi.
“Hizbullah” juga memiliki ikatan yang kuat dan diyakini memiliki ahli dan penasihat yang membantu proksi dan milisi Iran di Irak. (haninmazaya/arrahmah.id)