BEIRUT (Arrahmah.com) – Milisi Syiah asal Libanon yang menamai diri mereka “Hizbullah” menyalahkan Mujahidin Suriah atas pembunuhan komandan seniornya di Suriah beberapa waktu lalu.
Gerakan yang mendapat dukungan dari Iran ini telah mengerahkan ribuan pejuang di Suriah di mana Mustafa Badruddin menjadi pemimpin intervensi dalam mendukung rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad.
“Penyelidikan telah menunjukkan bahwa ledakan yang menargetkan salah satu posisi kami di dekat bandara internasional Damaskus yang menyebabkan ‘martirnya’ komandan kami, Mustafa Badruddin, disebabkan oleh penembakan artileri yang dilakukan oleh ‘takfiri’ yang hadir di wilayah itu,” ujar pernyataan “Hizbullah” seperti dilansir WB pada Sabtu (14/5/2016).
Pernyataan oleh “Hizbullah” tidak menyebutkan nama kelompok tertentu dan sejauh ini belum ada klaim tanggung jawab atas serangan itu.
“Hizbullah” telah terlibat pertempuran dengan berbagai faksi yang menentang rezim Asad termasuk Mujahidin Jabhah Nushrah dan ISIS.
Sebuah sumber militer rezim Suriah mengatakan kepada AFP bahwa Badruddin berada di sebuah gudang dekat bandara Damaskus ketika ledakan terjadi pada Kamis (12/5) malam.
Tidak ada pesawat terdengar sebelum ledakan, lanjut sumber.
Dalam laporan awal, “Israel” dituduh telah melancarkan serangan yang mengakibatkan tewasnya Badruddin.
Pernyataan oleh “Hizbullah” dikeluarkan pada Sabtu, sehari setelah pemakaman Badruddin di Beirut.
“Hasil penyelidikan hanya akan meningkatkan tekad dan kemauan kami untuk mengejar dan memerangi orang-orang ‘geng kriminal’ sampai mereka dikalahkan,” klaim “Hizbullah”.
Kematian Badruddin telah menimbulkan banyak pertanyaan, yaitu karena daerah di mana ia terbunuh secara teknis berada di bawah kendali tentara rezim Asad sementara milisi “Hizbullah” dan pasukan Iran juga hadir di sana. Posisi pejuang Suriah terdekat berada sekitar 7 kilometer di wilayah Ghautah Timur.
Gerakan Syiah Libanon telah memainkan peran utama dalam membantu Iran, pendukung militer dan keuangan rezim Asad, sejak revolusi meletus pada 2011.
Ribuan pasukan “Hizbullah” dikirimkan ke Suriah untuk membantu pasukan rezim Asad di medan perang di seluruh wilayah Suriah, terutama yang dekat dengan perbatasan Libanon, dan sejauh ini diyakini ratusan anggota “Hizbullah” telah tewas. (haninmazaya/arrahmah.com)