LIBANON (Arrahmah.com) – Warga di kamp Rasyidiyah di Libanon selatan menahan napas karena takut ledakan dari situasi keamanan di kamp pengungsi Ain Al-Hilweh di Sidon, terdapat dua orang pemuda yang dituduh merencanakan penangkapan untuk membunuh pemimpin gerakan Fatah, sementara beberapa sumber mengindikasikan mereka itu pendukung gerakan Ansharullah yang dekat dengan “Hizbullah”, lansir Arab21 (19/4/2016).
Setelah pembunuhan pejabat Fatah di kamp pengungsi Mieh Mieh, ada sebuah bom meledak di depan sekolah Amerika di dekat pintu masuk ke kamp-kamp pengungsi Ain Al-Hilweh dan Mieh Mieh di Sidon, Lebanon selatan.
Ansharullah adalah gerakan yang juga disebut Brigade kamp perlawanan Palestina, sebuah sayap militer “Hizbullah” di kamp-kamp pengungsi.
Di kamp Ain Al-Hilweh terjadi operasi pembunuhan antara pendukung Fatah dan kelompok Bilal Badr, salah satu kelompok Islam di kamp. Pada Agustus juga terjadi pertempuran sengit, menyusul pembunuhan pemimpin gerakan Fatah.
Sebuah sumber mengatakan bahwa Fatah adalah seorang pemimpin gerakan yang menerima komunikasi dan tekanan dari Libanon termasuk koneksi dari link “Hizbullah”.
(maheera/arrahmah.com)