BEIRUT (Arrahmah.id) – Pemimpin kelompok Syiah Hizbullah Hassan Nasrallah mengklaim Israel tidak akan benar-benar menyerang Iran. Namun jika seandainya itu terjadi, Hizbullah belum tentu akan ikut berperang mendukung Teheran.
Nasrallah menegaskan, Hizbullah akan terlebih dahulu menimbang untuk ikut terlibat dalam perang atau tidak.
Dalam wawancara dengan stasiun TV Iran, Nasrallah mencoba ingin memperlihatkan independensi Hizbullah atas Iran, walau kelompoknya mendapat dukungan dari Teheran.
“Iran adalah negara regional yang kuat, dan segala bentuk peperangan yang melibatkannya akan menghancurkan wilayah sekitar,” kata Nasrallah, dilansir dari The Times of Israel (9/2/2022).
Di tengah ramainya kritik dalam negeri yang menyebut Hizbullah bertindak untuk kepentingan Teheran, dan Libanon, Nasrallah menantang para kritik untuk “memberi tahu kami satu saja tindakan yang dilakukan Hizbullah untuk Iran alih-alih Libanon.”
Ia juga membantah bahwa kedutaan besar Iran di Beirut terlibat dalam pengambilan keputusan di internal Hizbullah.
Nasrallah mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) takut berperang dengan Iran, dengan menyebut bahwa mereka tidak mampu menghentikan program nuklir Teheran. Ia juga memperingatkan akan adanya respons Iran yang “sangat intens dan tajam” apabila Israel, sekutu dekat AS, menyerang Iran.
“Iran sedang tidak bercanda dengan siapa pun,” ujarnya.
Ia mengatakan rudal presisi Hizbullah tersebar di seluruh Libanon, sehingga Israel perlu melancarkan perang berskala besar apabila ingin menghancurkan semuanya.
“Jika memang rezim Israel yakin dapat menang melawan Hizbullah, maka mereka seharusnya tidak perlu bimbang,” kata Nasrallah. (hanoum/arrahmah.id)