ABU DHABI (Arrahmah.com) – Uni Emirat Arab (UEA) telah melarang impor sayuran segar dan buah-buahan dari negara bagian Kerala di India selatan, tempat 13 orang tewas karena wabah virus Nipah yang merusak otak, kata negara Teluk itu, Selasa (29/5/2018).
Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA juga memberi tahu otoritas lokal lainnya, termasuk Otoritas Pengawasan Makanan Abu Dhabi dan kotamadya, untuk mencegah masuknya produk segar dari Kerala, katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian menduga bahwa kelelawar buah adalah sumber virus.
Dikatakan dalam pernyataan tersebut bahwa UAE melarang produk segar, termasuk mangga, kurma dan pisang – buah yang disukai kelelawar.
Para pejabat kesehatan India belum dapat menelusuri asal-usul wabah Nipah dan telah memulai pengujian baru pada kelelawar buah dari Perambra, yang diduga episentrum infeksi.
Kerala telah mengirimkan 116 kasus yang dicurigai untuk diuji dalam beberapa pekan terakhir, 15 telah dikonfirmasi dengan penyakit mematikan dan 13 dari orang-orang ini telah meninggal, dan dua pasien masih menjalani perawatan.
Tidak ada konfirmasi kasus virus yang ditemukan di luar Kerala.
Tidak ada vaksin untuk virus yang menyebar melalui cairan tubuh dan dapat menyebabkan ensefalitis atau peradangan otak ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan.
Pekan lalu, konsulat UEA di Kerala menyarankan wisatawan untuk mengambil tindakan pencegahan dan mengikuti instruksi keselamatan yang dikeluarkan oleh otoritas India.
Negara Teluk itu juga telah melarang impor hewan hidup dari Afrika Selatan, berdasarkan pemberitahuan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) tentang pendaftaran penyakit Demam Lembah Rift, kata kementerian itu. (Althaf/arrahmah.com)