AMMAN (Arrahmah.id) — Kabar mengejutkan disampaikan oleh Abdul-Malik al-Houthi yang merupakan pimpinan milisi Syiah Houthi. Dalam pernyataannya, Houthi menuduh Arab Saudi hapus ayat-ayat Al Quran dari buku pelajaran dan buku program pendidikan lainnya.
Menurut pimpinan Syiah Houthi, langkah menghapuskan ayat-ayat Al Quran dalam buku pelajaran di Arab Saudi untuk menormalisasi hubungannya dengan Israel.
“Orang Saudi menghapus ayat-ayat Al Quran dari buku teks untuk menenangkan Zionis,” tegasnya, dikutip dari Times of India (21/4/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul-Malik al-Houthi pada hari Sabtu 20 April lalu bahwa Kerajaan Saud menghapus ayat-ayat Al Quran dari buku pelajaran untuk menghindari kemarahan Zionis.
Menurutnya adapun ayat-ayat yang dihapuskan oleh pihak Arab Saudi adalah ayat-ayat yang berbicara tentang kejahatan yang dilakukan oleh orang Yahudi.
Tidak hanya itu, pimpinan Syiah Houthi tersebut juga mengatakan bahwa pihak Saudi bahkan telah menghapus hadis Nabi, baik seluruhnya atau sebagian dari program pendidikan.
“Ini merupakan sebuah gambaran sebagai ketidakadilan besar bagi generasi mendatang,” terangnya seperti dilansir oleh IRNA.
Abdul-Malik menuding langkah tersebut diambil kemungkinan sejalan dengan rencana Arab Saudi untuk menormalisasi hubungannya dengan rezim Israel.
Tidak hanya Arab Saudi, pihak Uni Emirat Arab (UEA) juga mengikuti langkah tersebut, dengan memuji Zionis dalam berbagai buku.
“Ini mereka lakukan dalam upaya untuk membesarkan generasi yang ramah terhadap Israel,” tegas kata al-Houthi.
Houthi sendiri merupakan kelompok bersenjata Syiah Yaman yang tegas melakukan perlawan terhadap Israel.
Bahkan Yanam secara terang-terangan melakukan penyerangan terhadap Israel dan memberikan dukungannya pada perlawanan masyarakat Palestina.
Tidak hanya itu, sebagai bentuk perlawanannya, Houthi juga melakukan penyerangan terhadap semua kapal yang berlayar diperairan Laut Merah yang dianggap mempunyai hubungan kerjasama dengan Israel.
Houthi juga telah menyatakan menutup Terusan Suez yang merupakan jalur perdangan terpadat yang digunakan oleh negara Eropa.
Beberapa waktu lalu Houthi juga telah menyerang kapan tanker perdagangan Eropa karena dianggap terafilidasi dengan Israel.
Sedangan dalam penyerangan yang dilakukan oleh Iran beberapa waktu lalu, pasukan Houthi juga ikut ambil bagian dengan meluncurkan rudalnya ke perbatasan Israel. (hanoum/arrahmah.id)