BEIRUT (Arrahmah.id) — Mantan Perdana Menteri (PM) Libanon Saad Hariri mengkritik kelompok Syiah Hizbullah karena menuduh Arab Saudi menyebarkan ekstremisme dan ideologi teroris di wilayah Timur Tengah.
Sebelumnya pada Senin (3/1/2022), Sekretaris Jenderal kelompok Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah, menuduh Saudi mengekspor ideologi ekstremis Wahabi dan mendukung teroris yang melakukan ribuan operasi bunuh diri di Irak dan Suriah.
Nasrallah juga mengecam kerajaan Saudi karena mengobarkan perang tujuh tahun melawan rakyat Yaman yang tertindas, membunuh anak-anak dan wanita serta menghancurkan negara.
Kecaman pedas Nasrallah itu muncul setelah Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz meminta Libanon melawan Hizbullah.
Menanggapi komentar Nasrallah, Hariri mengatakan Arab Saudi dan semua negara Teluk Arab telah merangkul rakyat Libanon dan memberi mereka kesempatan kerja.
“Orang yang mengancam Libanon dengan mata pencaharian, stabilitas, dan kemajuan mereka, adalah orang yang ingin negara Libanon tetap menjadi sandera negara Iran dan perluasannya di Suriah, Irak, Yaman, dan Libanon,” ujar Hariri mengacu pada Hizbullah, dilansir Middle East Monitor (5/1).
“Saya tahu Anda (Hassan Nasrallah) tidak akan mundur dari metode provokasi dan penghinaan terhadap negara-negara Teluk Arab, tetapi semua orang tahu bahwa sejarah tidak akan berbelas kasih kepada pihak yang menjual Arabisme dan stabilitas tanah air serta kepentingan rakyatnya sebagai imbalan atas beberapa kemitraan dalam perang di kawasan,” ungkap Hariri. (hanoum/arrahmah.id)