CILACAP (Arrahmah.com) – Lembaga pelayanan kesehatan Islamic Medical Service (IMS) bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menggelar kegiatan hapus tato gratis bagi narapidana di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Kembangkuning pada Jumat-Sabtu (08-09/02/2019).
Awalnya, napi yang terdaftar untuk ikut kegiatan ini sebanyak 73 orang. Namun, karena animo yang cukup tinggi, selama dua hari ini, peserta hapus tato di LP Kembangkuning bertambah menjadi 89 orang.
Program hapus tato dibuka secara resmi oleh perwakilan Kalapas Kembangkuning, Edy Saryanto, yaitu Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dr Sudiro, pada Jumat pagi di aula lapas.
Turut hadir dalam acara ini Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI yang juga Ketua Dewan Pengawas Syariah YBM PLN Prof M Amin Suma dan Ketua Departemen Sosial DPP Hidayatullah Muhammad Arasy.
Pihak Lapas Kembangkuning menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada pihak penyelenggara atas dipilihnya lapas tersebut sebagai tempat program hapus tato gratis. Di samping itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada warga binaan Lapas yang turut menyukseskan acara itu.
“Terima kasih kepada warga Kembangkuning yang nurut-nurut,” ujar dr Sudiro di depan ratusan hadirin.
Koordinator kerohanian agama Islam narapidana Lapas se-Nusakambangan, Ustadz Hasan Makarim, dalam sambutannya, turut menyampaikan penghargaan atas digelarnya hapus tato bagi para napi.
Ketua YBM PLN Pusat Herry Hasanudin menyampaikan bahwa program ini sebagai bentuk dukungan PLN dalam hal ini para pegawai BUMN tersebut terhadap para warga binaan.
“YBM PLN merupakan baitul maal yang didirikan oleh pegawai-pegawai PLN,” jelasnya.
Manager PT PLN (Persero) UP3 Cilacap, Ahmad Mustaqir, menyatakan rasa bahagia atas terselenggaranya program hapus tato bagi para napi. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak lapas.
Sementara itu, menurut Direktur IMS Imron Faizin mengungkapkan, hapus tato merupakan program yang telah berjalan setahun ini, dan telah diikuti lebih dari 3.000 peserta yang mereka sebut sebagai “Sahabat Hijrah”.
“(Sejauh ini sudah) 3.200 Sahabat Hijrah yang kami layani,” tandasnya.
Khusus untuk hapus tato di LP, IMS pada April 2018 lalu, telah menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) RI mengenai program hapus tato di LP-LP.
Dari perjanjian itu, lanjutnya, diharapkan IMS bisa menggelar program hapus tato di lapas se-Indonesia.
Beberapa waktu sebelumnya, kegiatan serupa juga telah digelar di LP Kembangkuning.
Amin Suma yang didaulat menyampaikan tausiyah pada kesempatan itu mengapresiasi para warga binaan terkhusus mereka yang beriktikad baik untuk bertobat dan berhijrah.
Ia memotivasi para napi bahwa mereka masih punya harapan dan kesempatan ke depan untuk hidup yang lebih baik lagi.
“Anak-anak muda (para napi ini, Red) masih punya harapan,” tegasnya.
Amin Suma pun mengapresiasi secara khusus salah seorang napi yang didaulat membacakan ayat suci Al-Qur’an di awal acara.
Sang qori membacakan Surat Al-Mu’minun ayat 1-11. Ia berharap bacaan Qur’an napi tersebut semakin bagus lagi.
Dalam firman tersebut, Allah menjelaskan karakteristik orang beriman sebagai orang yang beruntung. Cirinya, antara lain mereka yang khusyuk dalam shalatnya.
Amin Summa mengajak para hadirin termasuk para napi untuk bisa khusyuk dalam beribadah.
Menurutnya, khusyuk memiliki banyak pengertian. Salah satunya, yaitu meyakini 100 persen akan ketentuan dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Pada kesempatan itu, dilakukan penyerahan bantuan secara simbolis dari YBM PLN kepada warga binaan.
(ameera/arrahmah.com)